Belanja Negara per Juli Belum Capai 50%, Defisit APBN Tembus Rp 337 T

Abdul Azis Said
25 Agustus 2021, 20:21
defisit apbn, apbn, belanja negara, defisit anggaran, sri mulyani
Antara/Hafidz Mubarak
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

Penerimaan Bea Cukai hingga akhir Juli bahkan tumbuh 29,5% mencapai Rp 141,2 triliun. Realisasi ini mencakup 65,7% dari pagu Rp 215 triliun. Sementara itu, realisasi tertinggi terjadi pada penerimaan negara bukan pajak (PNBP)  yang mencapai 81,2% dari pagu mencapai 242,1 triliun. Realisasi PNBP sepanjang tujuh bulan terakhir juga naik 15,8% dari periode yang sama tahun lalu.

Ia juga mencatat, realisasi investasi naik signifikan 194% dibandingkan tahun lalu, yakni Rp 48,6 triliun. Kendati demikian, realisasinya baru 26,3% jika dibandingkan pagunya pagunya Rp 184,5 triliun.  Kementerian Keuangan juga mencatat, realisasi komponen pembiayaan mencapai Rp 447,8 triliun atau 44,5% dari pagu Rp 1.006,4 triliun.

Pemerintah memperkirakan defisit APBN tahun ini sebesar Rp 961,5 triliun atau 5,82% dari APBN 2021. Sementara pemerintah menargetkan defisit bisa dipangkas tahun depan dalam RAPBN 2022 sebesar Rp 868 triliun atau 4,85%. Hal ini untuk mengejar target kembali ke defisit 3% pada tahun 2023.

Dengan defisit tersebut, pemerintah mematok pendapatan negara tahun depan bisa mencapai Rp 1.840,7 triliun. Penerimaan perpajakan diperkirakan bisa naik tahun depan, kendati demikian PNBP dan penerimaan hibah dipekrirkan turun.

Sementara belanja negra dalam RAPBN 2022 sebesar Rp 2.708,7 triliun, juga naik dari belanja tahun ini. Kenaikan terutama akan terjadi pada belanja pemerintah pusat khususnya belanja non kementerian dan lembga (K/L), sementara belanja K/L justru dipangkas. Di sisi lain, belanja berupa transfer daerah ikut naik namun tipis.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...