Ada 3 Faktor, IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Asia jadi 6,5%

Happy Fajrian
20 Oktober 2021, 09:13
pertumbuhan ekonomi, imf, asia
ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf/rwa.
Ilustrasi.

“Pemulihan ekonomi Cina tetap tidak seimbang karena wabah Covid-19 yang berulang, dan pengetatan fiskal yang membebani konsumsi,” tulis IMF. Di samping itu, gejolak dari sektor properti negara ini juga menjadi risiko yang dapat membebani pemulihan ekonomi.

Sementara itu, India diperkirakan akan tumbuh 9,5% tahun ini. Ekonomi maju Asia seperti Australia, Korea Selatan, Selandia Baru, dan Taiwan disebut akan mendapatkan keuntungan dari ledakan barang berteknologi tinggi dan harga komoditas.

Tetapi negara-negara ASEAN-5, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, masih menghadapi "tantangan berat" dari pandemi Corona dan kelemahan pada sektor jasa. ”Selama beberapa bulan mendatang, gelombang infeksi baru tetap menjadi perhatian terbesar,” kata IMF.

Sementara ekspektasi inflasi secara umum cukup baik di Asia. Namun nainya harga komoditas dan biaya pengiriman yang lebih tinggi, ditambah dengan gangguan yang berkelanjutan pada rantai nilai global, memperkuat kekhawatiran atas inflasi yang terus-menerus.

“Sebagian besar negara berkembang Asia harus mempertahankan dukungan moneter untuk memastikan pemulihan yang langgeng, tetapi bank sentral harus siap untuk bertindak cepat jika pemulihan menguat lebih cepat dari yang diharapkan atau jika ekspektasi inflasi naik,” tulis laporan IMF.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...