Jokowi Ingin Marah karena Ruwetnya Birokrasi PLN dan Pertamina

Intan Nirmala Sari
20 November 2021, 14:36
Jokowi, PLN, Pertamina, BUMN, investasi
Youtube Sekretariat Presiden

“Itu nanti, kalau mau sekuritisasi akan ketahuan harganya kemahalan atau harganya sulit disekuritisasi,” katanya.

Selain itu, Presiden menegaskan tidak ingin penugasan dilakukan tanpa pengecekan dan kontrol. "Karena penugasan mikirnya enggak dicek, dikontrol. Itu nanti kalau mau sekuritisasi akan ketahuan. Karena apa, itu mentang-mentang ada penugasan terus numpang, ini yang harus kita hindari. Kalau kebangetan ya akan saya lakukan tindakan," ujar Presiden.

Dia menegaskan PLN dan Pertamina harus menjaga tata kelola dari setiap penugasan yang ada. BUMN ditekankan untuk tidak lagi 'numpangi' atau bersembunyi atas nama penugasan. Hal tersebut akan berdampak pada tata kelola yang tidak efisien dan procurement tidak benar.

“Itu kelemahan BUMN, kalau sudah ada penugasan itu menjadi tidak profesional, ada di situ. Titik lemahnya ada di situ sehingga profesionalismenya menjadi hilang," kata Presiden. 

Sementara itu, Data World Economic Forum (WEF) dalam Global Competitiveness Report 2017-2018 menunjukkan kalau korupsi merupakan hambatan tertinggi untuk berbisnis di Indonesia dengan skor 13,8. Hal tersebut mengakibatkan berbisnis di Indonesia memiliki biaya yang tinggi karena praktik korupsi.

Selain itu, faktor yang menyebabkan terhambatnya bisnis di Indonesia adalah inefisiensi birokrasi pemerintah dengan skor 11,2, akses ke pembiayaan dengan skor 9,2, dan infrastruktur yang tidak memadai dengan skor 8,8. Adapun faktor penghambat kelima adalah tidak stabilnya kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dengan skor 8,6. 

Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat komponen investasi dalam Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku (ADHB) sebesar Rp 1.247,04 triliun pada kuartal II-2021. Artinya, investasi berkontribusi sebesar 29,86% dari total PDB nasional senilai Rp 4.175,84 triliun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...