Gejala Omicron Diklaim Ringan, Rupiah Dibuka Menguat Rp 14.310 per US$

Abdul Azis Said
30 November 2021, 09:39
rupiah, virus corona, omicron, covid-19
Adi Maulana Ibrahim |Katadata
Nilai tukar rupiah dan dolar

Ariston mengatakan, meredanya kekhawatiran terhadap Omicron juga tecermin dari menguatnya pasar saham. Indeks saham utama AS kompak ditutup menguat tadi malam.

Dow Jones Industrial menguat 0,65%, S&P 500 1,32%, dan Nasdaq Composite 1,88%.

Indeks saham utama Eropa juga berkinerja ositif. Indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,94% pada penutupan perdagangan semalam. Lalu DAX Index Jerman 0,16%, CAC 40 Perancis 0,54%, dan Ibex 35 Spanyol 0,62%.

Mayoritas indeks saham Asia juga bergerak menguat pagi ini. Indeks Nikkei 225 Jepang menghijau 1,21%, Shanghasi SE Composite 0,44%, Nifty 50 India 0,16%, Taiex Taiwan 1,11%, dan Strait Times Singapura 0,12%.

Hanya indeks Hang Seng Hong Kong yang melemah 0,35% dan Kospi Korea Selatan 0,35%.

Gubernur The Fed Jerome Powell juga menyampaikan kekhawatirannya terhadap lonjakan kasus Omicron. Sebab, ini dapat memicu inflasi semakin memanas.

Tetapi, Ariston menilai bahwa pasar masih akan menantikan pernyataan Powell yang lebih lengkap nanti malam di hadapan komite ekonomi Kongres AS. "Pasar akan melihat, apakah pernyataannya bakal condong ke percepatan tapering off atau ke menahan diri untuk pengetatan moneter," kata Ariston.

Dari dalam negeri, Ariston mengatakan bahwa merebaknya varian Omicron tidak mendorong pemerintah langsung memberlakukan PPKM kembali. Ini mengindikasikan bahwa pemulihan ekonomi masih bakal berlanjut.

Selain itu, sentimen penguatan terhadap nilai tukar juga datang dari laporan kinerja manufaktur Cina pada November yang membaik. Biro Statistik Nasional (NBS) Cina melaporkan indeks Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Cina di level 50,1. Ini menandakan pembalikan pertama ke zona ekspansi setelah tiga bulan terkontraksi.

"Data menunjukkan manufaktur China kembali bertumbuh di November setelah sebelumnya mengalami kontraksi karena gangguan suplai. Ini memberikan sentimen positif terhadap aset berisiko pagi ini," kata Ariston.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...