Ekonomi Indonesia Berpotensi ‘Diuntungkan’ dari Perang Rusia Ukraina
"Harga minyak meningkat dan ini mendorong harga komoditas lain. Tentu kalau dilihat dampak ke ekspor, ini blessing," ujarnya.
Di sisi lain, menurut dia, kenaikan ekspor akan menjaga kurs rupiah tetap stabul di tengah sentimen kenaikan suku bunga Amerika Serikat.
Dampak Langsung ke Perdagangan
Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro menjelaskan, Ukraina dan Rusia selama ini mengandalkan Indonesia untuk memasok minyak sawit atau crude palm oil (CPO). Nilai ekspor CPO Indonesia ke kedua negara tersebut mencapai US$ 1,1 miliar atau 3% dari total ekspor CPO Indonesia yang mencapai US$ 32,8 miliar.
"Indonesia mengimpor sekitar US$ 1 miliar komoditas Rusia setiap tahun. Ini termasuk minyak, gas alam, pupuk, serta besi dan baja," ujarnya.
Di sisi lain, Ukraina menyumbang sepertiga dari impor gandum Indonesia. Ia memperkirakan konflik ini akan mendorong kenaikan harga gandum yang berdampak pada harga roti, sereal, dan mie instan. Pada tahun lalu, Indonesia membeli gandum sebesar US$ 946 juta dari Ukraina.