Sri Mulyani Curhat Tantangan Jadi Menkeu Perempuan Pertama di RI

Abdul Azis Said
8 Maret 2022, 17:53
Menteri Keuangan Sri Mulyani, menteri keuangan, sri mulyani, menkeu, kemenkeu
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/POOL/rwa.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memimpin pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral atau Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (17/2/2022).

Belum lagi, pemimpin perempuan harus bisa memiliki performa dua kali lebih bagus untuk bisa disejajarkan dengan laki-laki. Ini biasanya untuk membuktikan bahwa saat perempuan mencapai posisi tertentu, itu diperoleh berkat kemampuan, bukan karena latar belakang gender.

Sedangkan tantangan eksternal yakni Kemenkeu merupakan bendahara negara. Kementerian ini mengelola perekonomian.

Lembaga itu harus memonitor agar perekonomian berjalan bagus. Selain itu, output dari sisi kesejahteraan masyarakat seperti kemiskinan, pengangguran, rasio gini, termasuk berbagai layanan seperti pendidikan dan kesehatan, harus berkualitas.

Sri Mulyani pun kini terus mendorong kesempatan yang sama bagi laki-laki dan perempuan sejak proses rekrutmen. Selama empat tahun terakhir, jumlah pegawai baru yang direkrut memiliki porsi berimbang antara perempuan dan laki-laki.

Di satu sisi, ia menyadari bahwa kemampuan perempuan untuk bertahan dan naik jabatan cenderung lebih kecil dibandingkan laki-laki.

"Jangankan naik sampai eselon II, di eselon V saja sudah langsung kelihatan drop-nya. Persentasenya tersisa sekitar 40% pejabat perempuan dibandingkan laki-laki," katanya.

Menurut dia, perempuan memiliki level of playing field yang berbeda dengan laki-laki. Sekalipun proses rekrutmen diupayakan seimbang dari sisi gender, namun perempuan akan dihadapkan pada sejumlah pilihan seperti meniti karier atau berfokus kepada keluarga.

Pilihan seperti itu menurutnya tidak dialami oleh laki-laki. "Biasanya di Kemenkeu, kalau bisa naik karier harus mengambil sekolah lebih untuk peningkatan kompetensi dan pengetahuannya,” ujar Sri Mulyani.

“Tapi, kalau perempuan harus dihadapkan pada pilihan antara sekolah atau keluarga, apalagi jika harus sekolah ke luar negeri, itu menjadi tekanan lagi. Begitu melihat kriteria untuk naik jabatan, laki-laki punya kapasitas lebih," tambah dia.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...