Rupiah Menguat Rp 14.287/US$ Meski The Fed Umumkan Kenaikan Bunga

Abdul Azis Said
17 Maret 2022, 09:43
rupiah, dolar, makro
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Pekerja menunjukkan uang dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Rabu (5/1/2022).

The Fed juga kemungkinan akan terus menaikan suku bunga di enam sisa rapat tahun ini dan mengerek bunga hingga 1,9% sampai akhir tahun. Selain itu, mereka juga menegaskan rencana untuk mengurangi asetnya yang rencananya akan dimulai Mei mendatang. 

Sentimen positif juga berasal dari perundingan Rusia dan Ukraina yang masih terus berlangsung. Kondisi ini disebut masih menjaga harapan pasar bahwa perang bisa berakhir segera. 

Sementara dari dalam negeri, surplus neraca perdagangan RI yang lebih tinggi dari ekspektasi pasar dan situasi PPKM yang dilonggarkan juga bisa membantu penguatan rupiah.

Setelah hanya surplus US$ 930 juta pada Januari 2022, neraca dagang kembali surplus jumbo US$ 3,83 miliar pada bulan lalu. Ekspor RI bulan lalu mencapai US$ 20,48 miliar atau tumbuh 34,14% dari tahun lalu. Sementara, impor tercatat sebesar US$ 16,64 miliar atau tumbuh 16,64%.

Senada dengan Ariston, analis pasar uang Bank Mandiri Rully A Wisnubroto memperkirakan rupiah akan menguat dan bergerak di rentang Rp 14.298 hingga Rp 14.367 per dolar AS. 

Dari dalam negeri, penguatan rupiah menurutnya ditopang oleh derasnya arus modal asing di pasar saham serta publikasi neraca perdagangan bulan Februari 2022 yang cukup besar. Kondisi ini mendorong Rupiah untuk tetap positif di tengah ketidakpastian terkait perang Rusia dan Ukraina. 

"Pasar akan menunggu reaksi dari BI setelah The Fed menaikkan suku bunganya, serta bagaimana BI mengantisipasi potensi kenaikan inflasi domestik," kata Rully kepada Katadata.co.id.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...