Airlangga Pastikan Ekonomi RI Tahan Banting Digempur Efek Perang

Abdul Azis Said
7 April 2022, 10:51
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, ekonomi, perang, rusia-ukraina, perang rusia-ukraina, ketidakpastian sektor keuangan
Humas Setkab/Rahmat
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melihat, perang Rusia dan Ukraina memicu kenaikan harga komoditas yang kemudian mengerek inflasi.

Bukan hanya memanfaatkan berkah kenaikan harga, ekspor Indonesia juga akan terus didorong melalui pemberian sejumlah insentif. Pelaku ekspor diharap dapat memanfaatkan perpanjangan batas pengajuan sanksi penangguhan ekspor yang berlaku sampai akhir tahun ini. Di samping itu, adanya kerja sama penyelesaian transaksi dengan mata uang lokal atau local currency settlement (LCS) antara RI dengan empat negara mitra utama, Malaysia, Cina, Jepang dan Thailand, diharap bisa mendongkrak kinerja ekspor.

Kinerja ekspor yang baik ini menjadi bekal terhadap optimisme terhadap pemulihan ekonomi domestik. "Prospek ekonomi yang membaik ini juga akan membantu kepercayaan investor sehingga mendukung peningkatan investasi," ujarnya.

Indonesia telah meruap aliran investasi hingga Rp 901 triliun pada tahun lalu, lebih tinggi dibandingkan target awal pemerintah. Airlangga memastikan akan terus mendorong investasi dengan memberikan insentif yang bisa meningkatkan utilitas industri dan mendorong perbaikan iklim usaha di dalam negeri.

Bank Pembangunan Asia atau ADB dalam asesmen terbarunya melihat volume ekspor barang Indonesia pada tahun ini kemungkinan akan turun. Meski demikian, kondisi tersebut akan diimbangi oleh kenaikan harga komoditas, terutama nikel dan batu bara. Di sisi lain, impor juga masih akan tinggi dipengaruhi kenaikan harga dan meningkatnya permintaan domestik.

"Ekspor jasa akan tumbuh moderat karena pemulihan yang masih lambat dalam pariwisata nasional," kata ADB dalam laporannya, Rabu (6/4).

ADB melihat pertumbuhan ekspor Indonesia hanya akan separuh dari kinerja tahun lalu. Tetapi dengan optimisme terhadap pemulihan yang lebih kuat dari sisi konsumsi dan investasi, bank meramalkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bisa di 5%. Pertumbuhan diprediksi lebih kuat lagi tahun depan menjadi 5,2%.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...