APBN Catat Defisit Rp 5,8 Triliun pada Kuartal I 2022

Abdul Azis Said
12 April 2022, 13:23
defisit apbn, apbn, defisit anggaran
ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa.
Ilustrasi. Defisit APBN pada Maret 2022 disebabkan realisasi belanja negara yang lebih besar dibandingkan pendapatan negara, sekalipun kinerja pendapatan membaik.

Sementara itu, realisasi belanja negara tercatat sebesar Rp 490,64 triliun atau 18,1% dari target, turun 6,2% dibandingkan tahun lalu. Realisasi belanja ini  terdiri atas belanja Kementerian dan Lembaga (K/L) sebesar Rp 151,49 triliun, belanja non-K/L sebesar Rp 162,68 triliun dan belanja transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) sebesar Rp 176,46 triliun. 

Dengan realisasi tersebut, Hadiyanto menilai kinerja anggaran masih baik sehingga perlu untuk terus dijaga. Menurut dia,  belanja negara harus terus dijaga kualitasnya, terutama terkait pola realisasi yang lebih merata. Belanja yang berkualitas diharap bisa menjadi pengungkit yang efektif bagi pemulihan ekonomi nasional.

"K/L perlu segera membuka blokir alokasi anggaran, sehingga belanja strategis bisa segera dilaksanakan dan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat lebih awal," kata Hadiyanto.

Selain itu, percepatan penyelesaian kegiatan kontraktual melalui pembayaran kepada pihak ketiga juga perlu didorong. Hal ini untuk mencegah idle money dan idle aset yang bisa menunda pemanfaatan dari hasil pembangunan yang sudah dilakukan.

Pada tahun ini, pemerintah menargetkan defisit sebesar Rp 868 triliun atau 4,85% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pendapatan negara ditargetkan sebesar Rp 1.846,1 triliun, sementara belanja sebesar Rp 2.714,2 triliun.

"Tahun ini adalah golden moment untuk pemulihan ekonomi nasional oleh karena itu, pelaksanaan belanja dari alokasi dana tersebut hendaknya benar-benar digunakan untuk pencapaian program-program strategis nasional, terutama kelanjutan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN)," kata Hadiyanto.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...