IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global karena Perang

Abdul Azis Said
20 April 2022, 08:19
pertumbuhan ekonomi, imf, rusia, ukraina,
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
Sejumlah kendaraan bermotor melintas di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang di kawasan Casablanca, Jakarta, Selasa (5/4/2022).

Efek limpahan lewat jalur kenaikan harga komoditas dan dampak tidak langsung melalui melemahnya permintaan mitra dagang utama juga tidak begitu signifikan bagi Asia.

"Kondisi eksternal pada umumnya diperkirakan memburuk khususnya untuk net oil importer," kata IMF.

Penurunan signifikan pada proyeksi pertumbuhan di Jepang dan India mencerminkan kondisi permintaan domestik yang diperkirakan lebih lemah. Hal ini karena harga minyak yang lebih tinggi akan membebani konsumsi swasta dan investasi, serta menyebabkan net ekspor yang lebih rendah.

IMF juga sebelumnya memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,6% menjadi 5,4% tahun ini. Hal ini karena perlambatan pertumbuhan ekonomi global akibat perang Rusia dan Ukraina.

Meski demikian, pertumbuhan ekonomi Tanah Air tahun depan diperkirakan tidak berubah di level 6%.

IMF sebelumnya memangkas proyeksi pertumbuhan Indonesia tahun ini 0,3% dalam laporan Januari dibandingikan Oktober 2021. Kemudian, IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Tanah Air 0,2%.

Penurunan itu masih lebih baik dibandingkan Thailand 0,8% menjadi 3,3%. Proyeksi pertumbuhan ekonomi Malaysia dipangkas 0,1% menjadi 5,6%.

Sedangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Filipina justru direvisi ke atas yakni 0,2% menjadi 6,5%.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...