Bank Dunia Peringatkan Risiko Stagflasi, Rupiah Melemah

Abdul Azis Said
8 Juni 2022, 09:37
rupiah, stagflasi, inflasi, bank dunia
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Karyawan menghitung uang rupiah di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (18/5/2020).

Bank Dunia pun memangkas pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini dari 4,1% menjadi 2,9%. Proyeksi ini juga lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi tahun lalu 5,7%.

"Peringatan dari Bank Dunia ini bisa memberikan sentimen negatif ke nilai tukar emerging market terhadap dolar AS," kata Ariston, Rabu (8/6).

Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya sempat memperingatkan bahwa stagflasi dapat memengaruhi perekonomian dunia, termasuk negara berkembang seperti Indonesia.

Sentimen negatif ini memberikan tambahan tekanan seiring kembali menguatnya potensi pengetatan moneter di Amerika. Bank sentral AS, The Fed diperkirakan kembali mengumumkan kenaikan bunga acuan pada pertemuan pekan depan.

Namun, analis DCFX Lukman Leong menyebut rupiah tampaknya akan bergerak lebih stabil jelang rilis data cadangan devisa Indonesia pada Mei, siang ini. Ia memperkirakan rupiah bergerak ke rentang Rp 14.400 - Rp 14.500 per dolar AS.

"Cadangan devisa naik kira-kira US$ 2 miliar," kata Lukman kepada Katadata.co.id

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...