Rupiah Melemah Tembus 15.000/US$ Terimbas Kekhawatiran Resesi Global
Dari dalam negeri, pasar mengkhawatirkan inflasi masih tinggi. Inflasi headline bulan Juni mencapai 4,35% secara tahunan, sudah melampaui batas atas target bank sentral di 4%.
Pasar juga khawatir dengan penyebaran Covid-19 di dalam negeri. Lukman menyebut, walau sempat melandai beberapa hari lalu namun belum dapat dipastikan tidak akan melonjak kembali. Laporan Selasa bahkan menunjukkan adanya lonjakan kasus baru 80% dalam sehari.
"Pelaku pasar akan mengantisipasi rilis cadangan devisa Indonesia mengingat cadangan devisa telah mengalami penurunan dalam setahun terakhir oleh usaha BI menstabilkan rupiah," kata Lukman.
Analis pasar uang Bank Mandiri Reny Eka Putri memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.943-Rp 14.992 per dolar AS. Selain tertekan oleh kekhawatiran sikap hawkish The Fed, pasar juga akan mengantisipasi rilis data ketenagakerjaan AS non-farm payrolls bulan Juni yang diperkirakan naik 270 ribu dan pengangguran AS stabil di level 3,6%.
"Capital outflow yang berlanjut juga masih menjadi sentimen negatif bagi rupiah," kata Reny.