Neraca Perdagangan Juni Surplus US$ 5 M, Separuhnya Disumbang Sawit

Agustiyanti
15 Juli 2022, 10:06
neraca perdagangan, surplus neraca perdagangan, ekspor impor
ANTARA FOTO/ Wahyu Putro A/foc.
Ilustrasi. Neraca perdagangan Indonesia pada semester I surplus US$ 24,89 miliar, naik 110% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan ekspor komoditas lemak dan minyak hewan nabat terutama didorong oleh ekspor komoditas sawit yang melesat setelah pemerintah membuka kembali keran ekspor yang sempat ditutup pada bulan Mei selama tiga pekan. Ekspor minyak sawit naik 862,66% menjadi US$ 2,74 milar di tengah anjloknya harga CPO pada bulan lalu sebesar 12,57%.

Sementara itu, impor pada Juni tercatat naik 12,87% secara bulanan atau 21,98% secara tahunan menjadi US$ 21 miliar. Impor migas naik 9,52% secara bulanan atau 59,84% menjadi US$ 3,67 miliar, sedangkan impor nonmigas naik 13,6% secara bulanan atau 16.15% secara tahunan menjadi US$ 17,33 miliar. 

Margo menjelaskan, kenaikan impor terutama terjadi pada kelompok barang modal sebesar 26,3% secara bulanan atau  20,85% secara tahunan menjadi US$ 3,08 miliar. Kelompok bahan baku yang berkontribusi paling besar juga naik 10,72% secara bulanan atau 24,56% secara tahunan menjadi US$ 16,23 miliar, sdangkan barang konsumsi naik 12,02% atau 3,29% menjadi US$ 1,7 miliar. 

BPS mencatat ekspor sepanjang semester pertama tahun ini naik 37,11% dibandingkan semester I 2021 menjadi US$ 141,07 miliar, sedangkan impor naik 27,62% menjadi US$ 116,18 miliar. 

"Pada semester I 2022, neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 24,89 miliar, naik 110% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini menunjukkan bahwa kita mendapatkan windfall," ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...