Banyak Negara Menghadapi Krisis Utang, Sri Mulyani Beberkan Solusi G20

Abdul Azis Said
14 Oktober 2022, 06:19
krisis utang, negara miskin, krisis utang negara miskin, G20
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut banyak negara dalam tekanan krisis utang, tak hanya kelompok negara miskin.

Bank Dunia sebelumnya sempat menyoroti lambatnya pembahasan restrukturisasi utang negara miskin di bawah kerangka bersama G20. Negara-negara miskin diperkirakan menghadapi tagihan hutang jatuh tempo hingga puluhan miliar dolar AS pada tahun ini,  lebih besar dari bantuan dari luar negeri yang bisa diharapkan. 

"Kami bekerja sama erat dengan IMF dan G20 untuk mencoba memulai kembali dan memperkuat implementasi Kerangka Bersama G20 untuk pengurangan utang. Seperti yang diketahui, ini adalah proses yang sangat lambat," kata Presiden Bank Dunia David Malpass dalam sambutannya di pembukaan pertemuan tahunan Bank Dunia, belum lama ini.

Ia mengingatkan bahwa tingkat utang di negara berkembang sudah tinggi saat ini. Utang jatuh tempo tahun ini dari negara miskin yang tergabung dalam Asosiasi Pembangunan Internasional (IDA) mencapai US$ 44 miliar. Nilainya lebih besar dari jumlah dukungan internasional yang mengalir ke negara-negara tersebut.

Senada, Dana Moneter Internasional (IMF) telah memperingatkan bahwa risiko krisis utang telah meningkat di negara berkembang dan emerging market. Faktor pendorongnya terutama pengetatan kondisi moneter yang menyebabkan biaya pinjaman makin mahal. Penguatan dolar AS menambah tekanan lebih lanjut pada risiko krisis utang.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...