Ekspor Tak Mendominasi, Airlangga Optimistis Ekonomi RI 2023 Tangguh

Andi M. Arief
11 Januari 2023, 15:27
ekspor, pertumbuhan ekonomi
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/tom.
Sejumlah warga berjalan di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Pinisi, di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (9/1/2023).

Oleh karena itu, Airlangga menilai pertumbuhan performa ekspor pada 2023 akan melambat dari 3,5% pada 2022 menjadi sekitar 1%. Seperti diketahui, total nilai ekspor nasional pada tahun lalu mencapai US$ 268 miliar.

Tingginya nilai ekspor tersebut didorong beberapa komoditas, seperti baja, bahan bakar fosil, dan CPO. "Ini menunjukkan bahwa ekspor Indonesia relatif kuat," kata Airlangga.

Di sisi lain, pertumbuhan industri manufaktur diprediksi antara 5,1%-5,4% pada tahun ini. Dengan pertumbuhan sebesar itu, nilai ekspor industri manufaktur diperkirakan sebesar US$ 225 miliar-US$ 245 miliar, meningkat dari ekspor industri tahun lalu sekitar US$ 210,38 miliar.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan tahun depan akan terdapat beberapa kendala atau tantangan. Tantangan pertama yaitu pertumbuhan ekonomi global diperkirakan melambat akibat tingkat inflasi global yang tinggi, dan gangguan rantai pasok akibat ketidakseimbangan perdagangan.

Tantangan kedua yaitu depresiasi nilai tukar rupiah akibat kebijakan moneter di negara maju menaikkan tingkat suku bunga. Ketiga yaitu perang Ukraina dan Rusia yang berkepanjangan dapat mengakibatkan kenaikan harga komoditas, krisis pangan, dan krisis energi.

Keempat, kemungkinan ketidakstabilan permintaan ekspor akibat permintaan global menurun. Dampaknya pengurangan produksi dan potensi PHK. “Kemudian, masih adanya ketergantungan impor bahan baku serta bahan baku penolong,” ujar Airlangga.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...