Mengapa Kebangkrutan Silicon Valley Bank Bisa Dorong Rupiah Menguat?

Abdul Azis Said
13 Maret 2023, 20:37
rupiah menguat, silicon valley bank, svb,
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (3/1/2023).

Meski demikian, ia menyebut penguatan rupiah dan mata uang Asia lainnya bukan mengindikasikan bahwa kebangkrutan SVB memicu sentimen positif ke aset berisiko. Pasalnya indeks saham di AS berguguran usai kabar kejatuhan SVB, yang disusul koreksi beberapa indeks saham Asia hari ini.

Di sisi lain, ia menyebut pasar akan menantikan upaya regulator AS menangkal efek rambatan kejadian terbaru itu. Rupiah menurutnya maka akan cenderung melemah jika kepanikan terhadap efek rambatan itu meluas ke pasar keuangan global.

Ia memperkirakan masih cukup berat rupiah kembali ke bawah Rp 15.000, ia memperkirakan, rupiah akan bergerak di rentang Rp 15.100-15.400 per dolar AS. Simak pergerakan rupiah beberapa bulan terakhir pada databoks berikut:

Ekonom senior KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana menyebut ia masih khawatir apakah kejatuhan SVB benar-benar menjadi sentimen positif ke rupiah. Pasalnya, pasar akan terus melihat sejuah mana kebangkurtan bank itu akan meluas,

Penguatan rupiah pada awal pekan ini menurutnya kemungkinan karena kabar terkait komitmen regulator AS meminimalisir risiko spillover dan jaminan dana nasabah bisa ditarik utuh. Artinya, pemerintah AS akan mengambil tindakan penyelamatan nasabah yang kemungkinan salah satunya dengan memborong aset obligasi milik SVB..

"Kalau itu yang terjadi, harusnya harga US Treasury juga akan bagus, kalau harganya bagus kemungkinan yield turun dan ekspektasi kenaikan bunga The Fed mungkin akan lebih terbatas, ini yang mendorong yield US Treasury turun tadi malam," kata Fikri.

Menurutnya, nilai tukar rupiah menguat kemungkinan karena risiko dari global sedikit mereda dengan langkah-langkah yang akan dilakukan regulator.

Meski demikian, pasar, menurutnya masih akan mencermati perkembangan kasus ini. Pasalnya, pasar bisa berbalik menghindari risiko dan keluar dari pasar negara berkembang seperti Indonesia jika efek limpahan SVB meluas ke pasar keuangan global.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...