BI Ungkap Potensi dan Penopang Berlanjutnya Penguatan Rupiah
"Implikasi dari tidak akan agresifnya kenaikan suku bunga The Fed endorong pelaku pasar melakukan adjustment terhadap perkiraan indeks dolar AS menjadi melemah dari sebelumnya menguat. Otomatis mata uang non-USD khususnya di emerging market cenderung mengalami penguatan," kata Edi.
Lebih lanjut, Edi menyebut BI sendiri akan terus melakukan upaya stabilisasi rupiah melalui berbagai cara. Stabilisasi akan dilakukan melalui intervensi tiga lapis, yakni intervensi di pasar spot, Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), dan pasar sekunder SBN.
BI juga akan melanjutkan operation twist, yakni menjual SBN tenor pendek dan menjual tenor panjang. Tujuannya agar investor tertarik masuk ke pasar SBN karena yield alias imbal hasil jangka pendek naik.
Edi menyebut pihaknya kini juga memiliki instrumen baru, yakni term deposits valas devisa hasil ekspor (TD Valas DHE). Operasi moneter ini memungkinkan perbankan meneruskan DHE eksportir SDA yang direpatriaasi untuk kemudian didepositkan di BI, sehingg membantu meningkatkan posisi cadangam devisa yang dikelola BI.
"Kami melihat langkah tersebut dapat menjaga stabilitas nilai tukar, supply-demand valas, dan tentunya termasuk menjaga confident pasar," kata Edi.