Pemerintah Tarik Utang Rp 6 Triliun Lewat Lelang SBSN
Pemerintah memutuskan tidak menyerap dana meski mendapatkan penawaran masuk Rp2,06 triliun.
Kementerian Keuangan sebelumnya berencana mengurangi penerbitan surat berharga negara (SBN) pada tahun ini. Rencana ini seiring kinerja penerimaan negara yang masih cukup bagus sepanjang awal tahun ini.
"Kami mengantisipasi. Dalam hal dengan penerimaan yang cukup besar, maka penerbitan SBN bisa diturunkan sesuai dengan kondisi keuangan yang cukup baik pada kuartal satu ini," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers daring, Senin (22/5).
Kementerian Keuangan mencatat, realisasi pembiayaan utang pada semester pertama tahun ini baru mencapai Rp 166,5 triliun atau 23,9% dari target APBN 2023. Pembiayaan utang yang turun seiring dengan kinerja pendapatan negara yang kinclong sehingga mendorong surplus pada APBN mencapai Rp 152 triliun pada paruh pertama 2023.
Realisasi pembiayaan pada semester pertama tahun ini juga lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 196,9 triliun. Padahal, menurut Sri Mulyani, tren pembiayaan utang pada tahun lalu juga sudah menurun.
"Tren ini harus dijaga, karena situasi global yang cenderung dengan kenaikan suku bunga tinggi dan volatilitas tinggi. Eksposure pembiayaan utang harus dijaga di level aman, yang dilakukan dengan menurunkan pembiayaan utang," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers, Senin (24/7).