Penerimaan Pajak Dibayangi Pelemahan Harga Komoditas di Akhir 2023

Ferrika Lukmana Sari
4 Desember 2023, 11:32
Pelemahan Harga Komoditas Bayangi Penerimaan Pajak di Sisa Tahun 2023
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/Spt.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan paparan dalam konferensi pers APBN KiTa di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Rabu (25/10/2023). Sri Mulyani menyebutkan realisasi APBN mengalami surplus sebesar Rp67,7 triliun hingga September 2023 atau setara 0,32 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan lebih tinggi bila dibandingkan dengan surplus APBN pada September 2022 yang tercatat sebesar Rp60,9 triliun.

Hingga Oktober 2023, Kemenkeu mencatat realisasi penerimaan pajak mencapai Rp 1.523,7 triliun atau 88,6% dari target yang ditetapkan pada APBN 2023. Pada periode tersebut, penerimaan pajak hanya tumbuh 5,3%, atau tidak setinggi Oktober tahun lalu sebesar 51,7%.

Pengamat Pajak dari Center for Indonesia Tax Analysis (CITA) Fajry Akbar Fajry memprakirakan, penerimaan pajak akan melambat sampai akhir 2023 karena harga komoditas yang masih lesu serta basis penerimaan pajak tahun lalu yang sudah terlalu tinggi.

"Untuk penerimaan pajak tahun ini saya masih optimis. Masih ada peluang untuk mencapai target penerimaan. Tapi untuk cukai, itu sudah sulit untuk mencapai target penerimaan. Untuk cukai, proyeksi saya hanya 94% dari target," ujar Fajry kepada Katadata.co.id, Sabtu (2/11).

Tak berbeda, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga optimis penerimaan pajak tahun ini masih cukup solid seiring dengan proyeksi proyek pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,0% - 5,2%. Pertumbuhan akan berasal dari peningkatan konsumsi dan kinerja pelaku usaha yang mendorong penerimaan PPN serta PPH.

"Selain itu, kami masih perkirakan bahwa penurunan harga komoditas di tahun depan tidak akan sedalam tahun ini, sehingga dampaknya terhadap penerimaan pajak cenderung lebih terbatas," kata Josua.

Di tengah pelemahan harga komoditas, Menteri Keuangan Sri Mulyani masih optimis bisa capai target penerimaan pajak sebesar Rp 1.818,24 triliun sampai akhir 2023.

"Tentu kita mendorong pada dua bulan terakhir ini bagi Direktorat Jenderal Pajak untuk mencapai target yang sudah ditetapkan," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa pada Jumat (24/11).

Menkeu membenarkan bahwa pertumbuhan penerimaan pajak mulai melambat. Namun bagi Sri Mulyani, penerimaan pajak tidak mungkin selalu tumbuh di atas 50%. Sehingga, adanya normalisasi dari level penerimaan pajak adalah sesuatu yang sudah diantisipasi oleh pemerintah.

Secara rinci, realisasi PPh nonmigas tercatat mencapai Rp 836,79 triliun atau 95,7% dari target. Sementara, realisasi PPN/PPnBM telah mencapai Rp 599,18 triliun atau 80,65% dari target.

Kemudian, realisasi PPh migas tercatat sudah mencapai Rp 58,99 triliun atau 96% dari target. Meski hampir mencapai target, kinerja PPh migas justru turun 13,2% bila dibandingkan dengan realisasi Oktober tahun lalu.

Halaman:
Reporter: Ferrika Lukmana Sari
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...