Evergrande Bangkrut, Sri Mulyani Waspadai Perlambatan Ekonomi Cina

Ferrika Lukmana Sari
30 Januari 2024, 14:16
Sri Mulyani
123rf.com
Gedung Evergrande

Evergrande Pastikan Tetap Beroperasi

Pada Senin (29/1) Evergrande mengatakan akan terus beroperasi meskipun pengadilan di Hong Kong memerintahkan perusahaan tersebut untuk dilikuidasi sebagai bagian dari tindakan hukum oleh beberapa kreditor asing.

Hakim Pengadilan Tinggi Linda Chan menyebut, proposal restrukturisasi Evergrande tidak ada kemajuan. Sehingga perintah penutupan dari pengadilan merupakan sesuatu yang tepat.

Dilansir dari Deutche Welle, Selasa (30/1), kebijakan keras Cina terhadap spekulan properti selama dua dekade terakir telah menyebabkan sektor ini terpukul. Imbasnya, Evergrande berhutang US$ 300 miliar atau setara Rp 4.735,11 triliun (kurs Rp 15.783/US$).

Perusahaan juga gagal memenuhi kewajiban utang luar negerinya, dan proposal restrukturisasi utang juga ditolak oleh para kreditor pada bulan lalu. Sehingga aset Evergrande di luar negeri harus dilikuidasi dan manajamen diganti.

Namun belum jelas apakah keputusan tersebut akan memengaruhi kegiatan operasional perusahaan di Cina. Direktur eksekutif Evergrande Shawn Siu menyesalkan keputusan itu, namun berjanji kegiatan operasional akan terus berlanjut.

Kasus ini secara luas dipandang sebagai ujian apakah perintah likuidasi yang dikeluarkan di Hong Kong akan diakui di Cina. Walaupun sejak dua tahun lalu, Beijing mengakui perintah likuidasi dari pengadilan Hong Kong terutama di kota-kota seperti Shenzhen, Shanghai dan Xiamen.

Namun dalam praktiknya, perintah likuidasi sulit dilaksanakan karena sistem hukum Cina yang tidak jelas. Sampai saat ini, pengadilan Cina hanya mengakui keputusan dari pengadilan setempat.

Halaman:
Reporter: Ferrika Lukmana Sari
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...