Harga Komoditas Anjlok, Ekonomi RI Tumbuh Lebih Rendah dari 2022
Adapun lapangan usaha dengan pertumbuhan kumulatif tertinggi adalah transportasi dan pergudangan yang tumbuh 13,96%. Kemudian disusul oleh jasa lainnya sebesar 10,52% serta akomodasi, makanan, dan minuman 10,01%.
Berdasarkan catatan BPS, pertumbuhan ketiga lapangan usaha tersebut didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat, penyelenggaraan kegiatan internasional seperti Piala Dunia U-18, pertemuan KTT Asean, dan MotoGP Mandalika, serta persiapan pemilihan umum (pemilu).
Jika dilihat dari sumber pertumbuhan ekonomi secara kumulatif tahun 2023, industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 0,95%.
Kuatnya Permintaan Domestik dan Global
Amalia menjelaskan, pertumbuhan industri pengolahan disebut terdorong oleh kuatnya permintaan domestik dan global. “Walaupun angka ini relatif lebih rendah dari 2022 (1,01%), namun lebih besar dari 2021 (0,70%),” ujar Amalia.
Sumber pertumbuhan berikutnya adalah perdagangan sebesar 0,63%, yang sejalan dengan peningkatan suplai barang domestik. Kemudian perdagangan mobil, sepeda motor, dan reparasi yang tumbuh 4,5%. Lalu perdagangan besar dan eceran, bukan mobil dan sepeda motor tumbuh 4,92%.
Kemudian, transportasi dan pergudangan memberikan sumber pertumbuhan 0,58% seiring dengan peningkatan mobilitas masyarakat. Angkutan udara juga tumbuh 28,96% ditandai dengan peningkatan jumlah penumpang, baik rute domestik maupun internasional.
Sementara angkutan rel sumber pertumbuhannya mencapai 23,74%, didorong oleh perjalanan kereta api jarak jauh serta LRT Jabodetabek dan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Hal ini diikuti lapangan usaha informasi dan komunikasi yang sumber pertumbuhannya mencapai 0,49% di 2023. Hal ini didukung oleh peningkatan penetrasi internet di dalam negeri.