Tertekan Dolar AS, Utang Luar Negeri RI Tembus Rp 6.3636 Triliun
Sementara sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebesar 18,9%, jasa pendidikan 16,6%, konstruksi 14,1%, serta jasa keuangan dan asuransi 9,7%.
“Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,8% dari total utang luar negeri pemerintah,” ujarnya.
Dari sisi utang luar negeri swasta, mencapai US$ 197,0 miliar atau mengalami penurunan sebesar 1,9% yoy pada triwulan IV 2023.
Penurunan pertumbuhan ULN tersebut bersumber dari lembaga keuangan atau financial corporations yang turun 2,4% dan perusahaan bukan lembaga keuangan atau nonfinancial corporations yang turun 1,8% yoy.
Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari sektor industri pengolahan, jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin, serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 78,7% dari total ULN swasta.
“Utang luar negeri swasta juga tetap didominasi oleh utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 74,9% terhadap total ULN swasta,” ujarnya.