Ekonomi Memburuk, Jepang, Inggris dan Jerman Masuk Jurang Resesi

Ferrika Lukmana Sari
16 Februari 2024, 11:48
Resesi
BBC
Ilustrasi, Tokyo.

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak berjanji untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebagai salah satu janji utamanya kepada para pemilih tahun lalu.

Wakil kepala ekonom Inggris Capital Economics Ruth Gregory menyampaikan, bahwa angka PDB memiliki peran signifikansi terhadap kebijakan politik yang lebih besar daripada ekonomi, karena akan menjadi pertimbangan masyarakat dalam memilih anggota parlemen dalam Pemilu nanti. 

"Berita bahwa Inggris tergelincir ke dalam resesi teknis pada tahun 2023 akan menjadi pukulan bagi perdana menteri pada hari ketika ia menghadapi prospek kalah dalam dua pemilihan umum sela," kata Gregory seperti dikutip Reuters, Jumat (16/2).

Jerman

Kamar dagang dan industri Jerman (DIHK) pada Kamis (15/2) memperingatkan bahwa ekonomi Jerman akan menyusut sebesar 0,5% pada 2024. Diperkirakan ini merupakan tahun kedua resesi dan penurunan terburuk dalam dua dekade.

Kasus pertama terjadi pada tahun 2002 dan 2003 ketika dua resesi tersebut berturut-turut mendorong pemerintahan untuk memperkenalkan reformasi pasar tenaga kerja dan kesejahteraan yang agresif untuk meningkatkan daya saing Jerman.

Jajak pendapat DIHK terhadap lebih dari 27.000 perusahaan menunjukkan, 35% memperkirakan bisnis akan memburuk dalam 12 bulan ke depan dan hanya 14% yang mengharapkan perbaikan, karena tingginya harga komoditas energi, masalah birokrasi, kekurangan pekerja terampil, dan lemahnya permintaan dalam negeri yang membebani ekonomi.

“Ini adalah sinyal peringatan yang jelas yang harus ditanggapi dengan serius oleh Jerman dan Eropa,” kata Kepala DIHK Martin Wansleben dikutip dari Reutes, Jumat (16/2).

Dia menambahkan, bahwa undang-undang yang mewajibkan perusahaan-perusahaan Jerman untuk memperhatiakn isu-isu hak asasi manusia dan lingkungan dalam rantai pasokan secara global harus ditangguhkan, karena hal tersebut memberikan beban yang berat bagi perusahaan-perusahaan besar.

"Kenaikan tajam suku bunga untuk melawan inflasi setelah invasi Rusia ke Ukraina juga memperlambat ekonomi Jerman," katanya.

Komisi Uni Eropa memperkirakan, Jerman akan menjadi hambatan terbesar bagi pertumbuhan Eropa pada tahun ini dan tahun depan, dengan pertumbuhan hanya sebesar 0,3% pada tahun 2024 dibandingkan perkiraan sebesar 0,8% pada bulan November dan 1,2% pada tahun 2025, setelah resesi sebesar 0,3% pada tahun lalu.

Ekonom di Institut Ifo Clemens Fuest mengatakan, tingginya tingkat ketidakpastian arah kebijakan ekonomi dan iklim di masa depan telah berkontribusi terhadap lemahnya pertumbuhan ekonomi Jerman.

“Masalah utamanya adalah pemerintah federal tidak memiliki strategi pertumbuhan jangka menengah yang meyakinkan,” kata Fuest.

Halaman:
Reporter: Ferrika Lukmana Sari
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...