RI Kantongi Surplus Neraca Pembayaran Rp 98,42 Triliun Sepanjang 2023

 Zahwa Madjid
Oleh Zahwa Madjid - Ferrika Lukmana Sari
22 Februari 2024, 11:43
pembayaran
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Suasana bongkar muat peti kemas di pelabuhan New Priok Container Terminal One (NPCT 1), Jakarta, Jumat (16/2/2024). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada pada Januari 2024 tercatat surplus 2,02 miliar dolar AS sehingga neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 45 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

“Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” ujarnya.

Prospek Neraca Pembayaran 2024

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada 2023 mencatat surplus, ditopang oleh defisit transaksi berjalan yang terbatas dan surplus transaksi modal dan finansial.

"Perkembangan terkini menunjukkan surplus neraca perdagangan masih berlanjut pada Januari 2024 sebesar US$ 2,0 miliar dipengaruhi oleh ekspor nonmigas yang kuat," kata Perry di Jakarta, Rabu (21/2). 

Selain itu, aliran masuk modal asing di pasar keuangan domestik terus berlanjut di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi. Hal ini tercermin dari investasi portofolio yang mencatat net inflows sebesar US$ 3,1 miliar hingga 19 Februari 2024.

Posisi cadangan devisa Indonesia akhir Januari 2024 tetap tinggi sebesar US$ 145,1 miliar dolar AS, setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

Secara keseluruhan, NPI 2024 diprakirakan tetap mencatat surplus, didukung oleh berlanjutnya surplus neraca transaksi modal dan finansial sejalan dengan tetap positifnya aliran masuk modal asing.

Menurut Perry, proyeksi NPI 2024 akan dipengaruhi oleh persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik yang lebih baik dan imbal hasil investasi yang menarik.

"Sementara itu, transaksi berjalan tetap sehat yang diprakirakan mencatat defisit rendah dalam kisaran 0,1% sampai dengan 0,9% dari PDB," kata Perry.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...