Bayar SBN Jatuh Tempo, Utang Luar Negeri RI Susut Jadi Rp 6.336 T
Utang Luar Negeri Swasta Turun
Erwin juga menyebutkan, posisi ULN swasta terjadi penurunan pada Januari 2024 menjadi US$ 196,7 miliar. Nilai ini turun dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya sebesar US$198,1 miliar.
Secara tahunan, ULN swasta tersebut mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,6% yoy, lebih dalam dari kontraksi pada bulan lalu sebesar 1,4% yoy.
“Kontraksi pertumbuhan ULN tersebut bersumber dari lembaga keuangan turun 3,2% yoy dan perusahaan bukan lembaga keuangan turun 2,4% yoy,” ujarnya Erwin.
Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari sektor industri pengolahan, jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin, serta pertambangan dan penggalian dengan pangsa mencapai 78,6% dari total ULN swasta.
“ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,1% terhadap total ULN swasta,” ujarnya.
Terapkan Prinsip Kehati-hatian Dalam Mengelola Utang
Erwin menegaskan, bahwa struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Hal ini tercermin dari rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) turun menjadi 29,4% dari 29,7% pada bulan sebelumnya, serta didominasi ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 86,9% dari total ULN.
Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
"Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian," ujarnya.