Rupiah Kembali Melemah Tertekan Inflasi AS dan Kebijakan The Fed
“Pelaku pasar mungkin khawatir bahwa The Fed akan mengundurkan lagi waktu pemangkasan suku bunga acuan,” ujar Ariston.
Selain itu, masalah ketegangan geopolitik yang masih tinggi atas serangan Israel ke Palestina dan Rusia ke Ukraina juga mendorong penguatan dolar AS. Sehingga, dolar AS dinilai masih menjadi aset aman bagi para investor.
“Minat pasar terhadap aset berisiko juga terlihat menurun dengan sebagian indeks saham Asia terlihat bergerak negatif pagi ini. Ini bisa memberikan tekanan ke rupiah sebagai aset berisiko,” ujarnya.
Dia memperkirakan, pelemahan rupiah berpotensi ke arah Rp 15.750 per dolar AS dengan potensi support di level Rp 15.680 per dolar AS.
Selain rupiah, sejumlah mata uang Asia pun menunjukkan pelemahan terhadap dolar AS. Melansir Bloomberg, baht Thailand melemah 0,11%, ringgit Malaysia melemah 0,22%, rupee India melemah 0,02%, peso Filipina melemah 0,25%, dolar Singapura melemah 0,01%, dolar Hong Kong melemah 0,03%, dan yen Jepang melemah 0,09%.