Japan Credit Rating Prediksi Utang RI Turun Karena Ekonomi Membaik

Ferrika Lukmana Sari
26 Maret 2024, 08:20
Utang
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Gedung Bank Indonesia (BI), Jalan M. H Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2020).
Button AI Summarize

Lembaga Pemeringkat Japan Credit Rating Agency, Ltd. (JCR) kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating Indonesia pada level BBB+ dengan outlook stabil pada 22 Maret 2024. Ini merupakan investment grade atau kelaikan yang diberikan kepada suatu obligasi. 

Keputusan ini mempertimbangkan prospek pertumbuhan ekonomi yang kuat dan utang pemerintah yang terkendali. JCR memperkirakan utang pemerintah akan menurun secara gradual sejalan dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi dan defisit fiskal pemerintah.

Menanggapi hal tersebut tersebut, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyatakan afirmasi rating Indonesia dengan peringkat BBB+ dan outlook stabil menunjukkan bahwa di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini, pemangku kepentingan internasional tetap memiliki keyakinan yang kuat atas terjaganya stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan Indonesia.

"Hal ini didukung oleh kredibilitas kebijakan serta sinergi bauran kebijakan yang kuat antara Bank Indonesia dan pemerintah. Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati perkembangan ekonomi dan keuangan global dan domestik," kata Perry dikutip dalam keterangan resmi, Selasa (26/3).

Kemudian merumuskan dan melaksanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan tetap terjaga, termasuk penyesuaian lebih lanjut stance kebijakan bila diperlukan, serta terus memperkuat sinergi dengan pemerintah untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 5% di 2024

JCR menilai kinerja perekonomian Indonesia tetap kuat dan . Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 diperkirakan mencapai 5%, didukung oleh konsumsi swasta dan investasi. Implementasi UU Cipta Kerja dipandang mampu meningkatkan penanaman modal asing (PMA) antara lain untuk pembangunan infrastruktur dan Ibu Kota Nusantara.

Dari sisi fiskal, kredibilitas kebijakan fiskal terjaga dengan defisit fiskal yang kembali berada di bawah 3% dari PDB pada tahun 2022 yang didukung oleh implementasi reformasi perpajakan dan realokasi belanja pemerintah.

Selanjutnya pada 2023, defisit fiskal turun menjadi 1,66% (angka sementara) dan dipertahankan di bawah 3% untuk tahun 2024. Dari sisi eksternal, JCR memandang daya tahan ekonomi Indonesia terhadap gejolak eksternal tetap terjaga didukung oleh level cadangan devisa yang setara dengan 6,5 bulan impor.

"PMA terus meningkat didukung oleh perbaikan iklim investasi, serta kinerja transaksi berjalan dalam menghadapi tantangan dari penurunan harga komoditas," tulis JCR.

Sebelumnya, JCR mempertahankan Sovereign Credit Rating Indonesia pada level BBB+ dengan outlook stabil, atau dua tingkat di atas level terendah investment grade pada 27 Juli 2022 lalu.

Reporter: Ferrika Lukmana Sari

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...