Pengamat Ungkap Sederet Dampak Konflik Iran - Israel pada Ekonomi RI

 Zahwa Madjid
17 April 2024, 18:20
Konflik
ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga/Spt.
Pengunjung menggunakan eskalator di Mal Grand Indonesia, Jakarta, Senin (4/3/2024).

“Perang kedua negara akan membelah dunia menjadi dua kubu, karena kedua negara akan menjadi proxy geopolitik dari dua kubu yang sejak lama sulit untuk akur,” ujar Ronny kepada Katadata.co.id, Rabu (17/4).

Ia menilai Indonesia akan kena imbas cukup besar baik dari sisi ekspor maupun dari sisi kenaikan harga minyak dunia dan pelemahan nilai tukar. Ronny mengatakan dampak yang terjadi sangat berpotensi menekan performa ekonomi kita ke zona kontraktif.

Ronny menilai imbas kenaikan minyak dunia akan memaksa pemerintah untuk menyesuaikan harga BBM dalam negeri dengan mengurangi subsidi alias menaikan harga jual.

“Risikonya adalah inflasi. Jika inflasi meningkat, maka suku bunga akan berpotensi naik untuk menekan peredaran uang agar harga-harga kembali stabil,” ujarnya.

Kenaikan harga minyak dunia juga berpotensi membawa rupiah semakin tertekan. Hal itu disebabkan ekspektasi terhadap ekonomi domestik semakin menurun di satu sisi dan penguatan dolar di sisi lain.

Berbagai dampak tersebut menurut dia selanjutnya akan semakin menjadi-jadi karena biaya impor bahan baku dan bahan baku penolong semakin mahal. Kondisi ini membuat biaya produksi barang berbasis bahan baku impor menjadi naik yang diikuti harga jual barang juga naik.

“Pertumbuhan ekonomi akan sangat tertekan, lalu pengangguran dan kemiskinan akan meningkat, yang kemudian semakin menekan konsumsi dan semakin menjatuhkan performa pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.

Menurut Ronny, hampir semua sektor akan terdampak jika ketegangan Iran Israel berbuah perang dan menekan perekonomian global. Harga-harga komoditas akan ikut naik, karena biaya transport naik, termasuk harga-harga komoditas yang akrab dengan masyarakat Indonesia, seperti CPO dan gula, garam, dan beras.

Kenaikan harga CPO akan mendorong naik harga minyak goreng, misalnya. Begitu juga harga gula yang masih berpatokan kepada harga gula internasional, akan menaikkan berbagai harga makanan jadi.

“Artinya, sektor consumer good juga akan sangat terimbas baik karena kenaikan harga bahan baku dan bahan penolong impor maupun karena pelemahan mata uang rupiah,” ujarnya.

Selanjutnya jika kenaikan harga minyak dunia memaksa pemerintah menyesuaikan harga BBM domestik, Ronny menilai biaya transport dalam negeri juga akan naik. Selanjutnya akan  mendorong harga-harga lain naik dan menyebabkan inflasi.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...