Erick Thohir: Alih Kelola Blok Rokan Kado HUT Kemerdekaan RI ke-76

Image title
10 Agustus 2021, 19:04
blok rokan, alih kelola blok rokan, pertamina, erick thohir, chevron
Katadata
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.

Menteri BUMN Erick Thohir menyambut kembalinya Blok Rokan ke pangkuan Indonesia, setelah nyaris satu abad lamanya dieksplorasi dan dieksploitasi oleh perusahaan migas asal Amerika Serikat (AS), Chevron Pacific Indonesia (CPI).

Menurutnya, alih kelola Blok Rokan pada 9 Agustus 2021 menjadi kado istimewa Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia ke-76, bagi seluruh rakyat Indonesia, serta menjadi kontribusi nyata BUMN membangun ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi negeri ini.

"Kita baru saja mengukir sejarah baru. Wilayah Kerja (WK) Rokan resmi kembali ke pangkuan Merah Putih. Kini dikelola BUMN kebanggaan Indonesia melalui anak usahanya, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR)," kata Erick dikutip dari akun instagramnya @erickthohir, Selasa (10/8).

Ia menyebut, Blok Rokan memiliki peran penting untuk memenuhi target produksi nasional yakni 1 juta barel per hari minyak, dan 12 miliar standar kak kubik per hari gas pada 2030. Hal ini karena WK ini merupakan salah satu penghasil minyak utama yang berkontribusi 24% terhadap produksi minyak mentah nasional.

"Juga merupakan komitmen investasi dengan jumlah pengeboran sumur terbesar di antara wilayah kerja migas lainnya di Indonesia," ujarnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
A post shared by Erick Thohir (@erickthohir)

Proses alih kelola pun berjalan mulus, salah satunya terlihat dari kesediaan 98% tim CPI untuk bergabung ke PHR dan berkarya untuk Indonesia. Sebagai pengelola Blok Rokan yang baru, PHR memiliki target yang cukup ambisius.

Di antaranya mengebor 161 sumur baru hingga akhir tahun ini, melanjutkan capaian tim CPI yang telah berhasil mengebor 103 sumur hingga terlaksananya alih kelola. Kemudian Pertamina berkomitmen untuk mengebor 500 sumur baru pada 2022. Untuk mencapai target itu, tambahan 10 rig pengeboran akan dioperasikan.

Untuk itu, Pertamina telah menyiapkan investasi untuk menggenjot produksi blok ini hingga US$ 2 miliar atau sekitar Rp 29 triliun selama empat tahun ke depan atau 2025.

Simak kinerja produksi migas Blok Rokan pada databoks berikut:

Setop Euforia, Banyak Pekerjaan Menanti

Di tengah euforia kembalinya Blok Rokan ke tangan Indonesia, Koalisi nasional Publish What You Pay (PWYP) Indonesia mengingatkan bahwa banyak pekerjaan yang harus dituntaskan.

Koordinator PWYP Indonesia Aryanto Nugroho mengatakan bahwa tantangan terbesar Pertamina saat ini adalah mempertahankan, bahkan meningkatkan produksi minyak dan gas bumi di Blok Rokan.

"Dengan target produksi minyak minimal 200 ribu barel per hari (bph), Pertamina harus dapat mencari teknologi yang sesuai, sumber daya manusia (SDM) yang memadai ataupun menggandeng mitra yang sudah berpengalaman," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (10/8).

Tantangan yang dihadapi Pertamina di Blok Rokan juga terkait solusi pembiayaan. Usia blok migas ini yang hampir satu abad membutuhkan teknologi unconventional yang biaya investasinya tak sedikit.

“Tentu saja kita harus menjaga optimisme dan berharap pengalaman Pertamina meningkatkan produksi di Blok ONWJ bisa dilakukan kembali,” kata Aryanto.

Blok Rokan sendiri merupakan salah satu wilayah kerja strategis yang telah menghasilkan 11,69 miliar barel minyak dari 1951 sampai 2021. Produksi minyak rata-rata tahun ini, hingga Juli 2021, sebesar 160,5 ribu barel per hari (bph) atau sekitar 24% dari produksi nasional dan gas bumi 41 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Menurut Aryanto, dalam konteks industri ekstraktif, nilai strategis Blok Rokan setara dengan wilayah pertambangan yang dikelola PT. Freeport Indonesia.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...