Banggar DPR Sayangkan Langkah Pemerintah Tambah Kuota BBM Bersubsidi

Muhamad Fajar Riyandanu
6 September 2022, 13:35
kuota bbm bersubsidi, subsidi bbm, bbm, pertalite,
ANTARA FOTO/Didik Suhartono/aww.
Pengendara motor antre membeli bahan bakar minyak (BBM) pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (31/8/2022).

Badan Anggaran (Banggar) DPR menyayangkan langkah pemerintah untuk menambah kuota BBM bersubsidi Pertalite. Ketua Banggar Said Abdullah mengatakan langkah tersebut bakal berdampak negatif pada APBN.

Said menilai, penambahan kuota BBM bersubsidi berpotensi menggerus alokasi subsidi energi secara tidak terukur. Praktik memberikan subsidi dalam bentuk komoditas berdampak pada kebutuhan anggaran yang semakin besar dan memperlebar peluang penyelundupan BBM bersubsidi karena barang atau pasokan yang makin banyak.

"Beban belanja APBN rasanya kurang bermanfaat bagi transformasi ekonomi karena kita fokus membakar duit di jalanan," kata Said melalui pesan singkat WhatsApp pada Selasa (6/9).

Said pun kekeh bahwa pemerintah harus mengubah skema pemberian subsidi dari barang kepada subsidi kepada orang agar fokus terhadap target penerima sasaran subsidi BBM.

Pendek kata, pemerintah dituntut untuk melaksanakan reformasi subsidi BBM dengan cara memfokuskan barang subsidi hanya untuk kelompok sasaran atau orang yang berhak.

Ketimbang menambah alokasi subsidi energi yang hanya habis terbakar di jalanan, Said menjelaskan bahwa relokasi anggaran subsidi lebih baik di alihkan untuk membangun sarana pendidikan, kesehatan dan infrastruktur jalan.

"Bahkan hanya butuh Rp. 100 triliun untuk menjalankan program mobil, motor dan kompor listrik yang dampaknya akan mengurangi kecanduan terhadap minyak bumi. Anggaran ini hanya seperlima dari uang yang kita bakar di jalanan," ujar Said.

Dalam catatan bulanan PT Pertamina, penyaluran BBM bersubsidi Pertalite hingga Agustus sudah mencapai 19,5 juta kilo liter (kl) atau 83% dari total kuota tahun 2022 sebanyak 23,05 juta kl. Sedangkan solar sudah mencapai 10,9 juta kl atau 74% dari kuota sebesar 14,9 juta kl.

Dengan demikian kuota yang tersisa untuk Pertalite hanya 3,55 juta kl atau sisa 17% dan solar 4 juta kl atau hanya tersisa 26%. Pasokan BBM bersubsidi harus cukup hingga akhir tahun jika tidak ada penambahan kuota dari pemerintah.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...