Vietnam Juga akan Raih Pendanaan Transisi Energi JETP Rp 217 Triliun
Vietnam dilaporkan semakin mendekati kesepakatan untuk pendanaan transisi energi melalui skema kemitraan transisi energi yang adil atau Just Energy Transition Partnership (JETP) seniai US$ 11-14 miliar atau Rp 170,7-217,2 triliun. Kabarnya, pendanaan tersebut akan dipimpin Inggris dan Uni Eropa (UE).
Dengan demikian Vietnam akan mengikuti Indonesia dan Afrika Selatan yang lebih dulu menutup kesepakatan pendanaan tersebut melalui JETP masing-masing senilai US$ 20 miliar (Rp 310,4 triliun) dan US$ 8,5 miliar (Rp 131,9 triliun) untuk beralih dari batu bara ke sumber energi terbarukan.
Menurut sumber yang mengetahui masalah ini, Vietnam dan negara-negara donornya, bakal mengumumkan kesepakatan tersebut pada KTT Uni Eropa-ASEAN pada 14 Desember. Sekitar US$ 5-7 miliar akan berasal dari pinjaman dan hibah publik, dengan sisanya dari sumber swasta.
“Sekitar 85% dari paket pendanaan telah disepakati, tetapi masalah dekarbonisasi sektor kelistrikan negara masih perlu diselesaikan,” kata salah satu sumber yang dikutip Energy Voice pada Jumat (18/11).
Vietnam dipahami telah menganalisis kesepakatan Indonesia, yang diumumkan awal pekan ini. Meski demikian sumber tersebut mengatakan bahwa orang-orang kunci di pemerintahan masih butuh untuk lebih diyakinkan.
Negosiasi juga diselimuti oleh kekhawatiran tentang berapa banyak dana yang akan diberikan berbasis hibah dan berapa banyak utang yang bersedia ditanggung oleh Vietnam, meskipun dengan tarif yang sangat lunak.
Juga belum jelas apakah kesepakatan dapat dicapai tanpa pembebasan aktivis lingkungan yang saat ini dipenjara di negara tersebut atas tuduhan yang disebut tidak benar.