Bursa Asia Naik, IHSG Masih Anjlok 1,49% Akibat Defisit Neraca Dagang

Happy Fajrian
15 Mei 2019, 18:26
Bursa
Arief Kamaludin | Katadata

Indeks harga saham gabungan (IHSG) turun ke level 5.000 untuk pertama kalinya di 2019 setelah pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Rabu (15/5) terkoreksi hingga 90,32 poin atau 1,49% ke posisi 5.980,89.

Terakhir kali IHSG berada pada level 5.000-an yaitu pada 28 November 2018 di posisi 5.991,25. Dengan koreksi tersebut, sepanjang tiga hari pertama pekan ini IHSG turun sebesar 228,23 poin atau 3,68%. Sedangkan sepanjang bulan ini IHSG sudah turun 474,47 poin atau 7,35% dibandingkan posisi penutupan April 2019 di level 6.455,35.

Nasib yang berbeda dialami oleh mayoritas bursa saham Asia yang mengakhiri perdagangan hari ini di zona hijau. Indeks Shanghai berhasil menguat 1,91%, Hang Seng naik 0,52%, Nikkei naik 0,58%, Kospi naik 0,53%, serta KLCI naik 0,77%. Sementara itu indeks Strait Times memerah 0,15%, dan PSEi turun 0,91%.

Rilis neraca perdagangan Indonesia yang membukukan defisit neraca perdagangan terburuk sepanjang sejarah Indonesia membuat IHSG tidak mampu mengikuti jejak bursa saham Asia yang mayoritas menghijau.

(Baca: Gara-gara Perang Dagang, dalam Dua Hari IHSG Anjlok 2,22%)

"Pelemahan IHSG hari ini dipicu defisit neraca perdagangan April. Kelihatannya hingga akhir pekan ini indeks akan semakin tertekan karena sekarang sentimennya dobel dari eksternal dan internal," terang analis Indopremier Sekuritas Mino di Jakarta, Rabu (15/5) seperti dilansir dari Antara.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...