Ketum Partai Gelora Anis Matta: Faktor Gibran jadi Kunci Rekonsiliasi

Ira Guslina Sufa
Oleh Ira Guslina Sufa - Nur Hana Putri Nabila
24 Oktober 2023, 09:13
Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta
Katadata - Bintan Insani
Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta

Gerilya teritorial ini di mana? Apakah di teritori partai lama atau teritori baru yang memang dinilai potensial menjadi pemilih Gelora?

Itu rahasia saya kalau itu. Tunggu saja di pemilu 2024. Gerilya teritorial itu adalah kata kunci.Salah satu persoalan hari ini adalah mengenai biaya politik pada saat kampanye yang rentan dengan politik uang. Bagaimana Gelora memastikan kampanye dilakukan sesuai dengan prinsip demokrasi?

Sebenarnya perbedaan yang sangat penting dalam kampanye politik itu adalah  pertemuan langsung tatap muka. Kami di gelora lebih mengandalkan konsep tatap muka dengan audiens secara langsung karena bagaimanapun antara perwakilan ini suatu wilayah tertentu harus punya ikatan emosional dengan orang yang memberikan mandat kepada Anda. istilahnya jangan menjadikan sekedar pemberian itu, misalnya kepada konstituen sebagai jualan seorang caleg. Justru kekuatan seorang caleg itu pada hubungan emosionalnya. Bertemu karena itu yang tidak akan tergantikan dalam politik.

Saya punya pengalaman juga sebagai caleg tetapi sepanjang saya jadi caleg dari dulu saya selalu mengandalkan pertemuan tatap muka karena rakyat yang memberikan mandat.

Untuk tatap muka butuh waktu lama dan tidak selesai dalam 6 bulan. Apakah itu artinya caleg yang diajukan Gelora adalah mereka yang sudah lama membangun komunikasi? Bukan caleg baru? 

Di Gelora ini kami sudah menetapkan caleg sejak tahun 2021. Ini tidak instan, jadi kami sudah membuat peta dapil dari awal dan menetapkan orangnya. Kampanye di dapil ini sudah lama kami lakukan, ini salah satu perbedaan kami dari pusat tidak terlalu ramai dari sisi kampanyenya karena kalau targetnya adalah legislatif itu berbeda dengan pilpres. Itu sangat fundamental perbedaannya. Jadi caleg Partai Gelora, itu adalah agen perubahan kami di lapangan. Tugas pertama sebagai caleg itu adalah merebut kepercayaan publik. Bagaimana caranya? Dengan mendatangi mereka dan bertemu dengan mereka. Mendengarkan mereka, menyerap aspirasi mereka, dan pada waktu yang sama menyampaikan visi besar. Jadi nanti akan ada bounding antara mereka dengan para pemilih itu.

Saat ini hampir 60% pemilih di Pemilu 2024 adalah pemilih muda. Ini berbeda dari pemilu-pemilu sebelumnya. Adakah perhatian khusus atau hal yang dilakukan Gelora untuk menyasar pemilih muda?

Sebenarnya Indonesia mengalami perubahan komposisi demografi yang signifikan dari 2013. Saya sudah menulis buku gelombang ketiga Indonesia. Di buku itu saya menyebutkan isu tentang bonus demografi artinya 10 tahun yang lalu dari sekarang karena ini tren dan biasanya begitu terjadi tren bonus demografi itu pertanda bangsa ini akan mengalami satu lompatan kolektif yang sangat besar. Artinya ini ada generasi baru, tulang punggung yang memikul beban kolektif negara itu jumlahnya sangat besar dan orang-orang muda. Tetapi pemilh muda sekarang ini yang katakanlah berumur di bawah 45 yang mendominasi, ada di tengah krisis global. Mereka ada di tengah ketidakpastian yang luar biasa, ada di tengah ancaman krisis ekonomi, ancaman perang dan bencana yang terus menerus yang menyebabkan kehidupan mereka ini tidak seperti yang dipersepsikan orang tentang bonus demografi.

Orang pikir hal yang positif, justru persoalan yang dihadapi oleh pemilih ini yang dominan sekarang ini adalah kecemasan. Mood mereka ini adalah cemas, orang cemas karena ketidakpastian itu. Sumber kecemasannya adalah perubahan yang tidak terkendalikan. Sehingga yang diperlukan orang muda adalah arah atau navigasi. Kalau Anda di tengah samudera sampai ke tujuan tidak dan mungkin kembali juga tidak. Seperti terapung-apung. Kira-kira situasi semua negara sekarang ini ada dalam situasi seperti itu, di situlah kemampuan navigasi, maps, peta jalan yang diperlukan suatu bangsa. Dan generasi pemilih yang besar seperti ini itu yang paling mereka perlukan; arah. Ini yang kami maksud di partai gelora yaitu arah baru.

KIM umumkan Gibran bacawapres Prabowo
KIM umumkan Gibran bacawapres Prabowo (ANTARA FOTO/ Donny Aditra/wpa/nz)

Pemilu 2024 tidak hanya tentang pileg tetapi juga pilpres. Partai Gelora termasuk yang awal menyatakan dukungan kepada Prabowo meskipun deklarasinya baru belakangan. Apa pertimbangan mendukung Prabowo?

Seperti yang saya katakan, sekarang Indonesia membutuhkan tokoh jalan tengah yang datang dengan semangat politik kerakyatan, politik populasi. Saya selalu menyebut politik populasi, bukan politik aliran. Prabowo datang membawa politik populasi dan datang membawa kekuatan rekonsiliasi yang ada di tengah ini dan punya arah untuk menavigasi bangsa di tengah krisis global ini. Itu yang saya yakini dan teman-teman di Partai Gelora kenapa kita memilih Prabowo.

Termasuk ketika prabowo mengangkat Gibran sebagai wakilnya itu lebih baik merupakan simbol rekonsiliasi. Dua tokoh yang pernah bertempur sengit dalam dua kali pilpre  kemudian menyatu; prabowo dan Jokowi.

Partai Gelora sangat terbuka mendukung Gibran cawapres. Apa pertimbangan Partai gelora selain persoalan rekonsiliasi?

Ada pertimbangan yang lainnya, pertama sisi elektoral. Kami  semua yakin bahwa Gibran bisa memberikan efek elektoral yang besar di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sementara Prabowo sudah punya kekuatan yang besar di Jawa Barat, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Jadi, secara elektoral ini saling melengkapi.

Kedua, secara umur Prabowo adalah capres tertua dari ketiga capres yang ada. Walaupun dia kalau jadi presiden nanti, dia akan menjadi presiden termuda di antara negara-negara demokrasi besar, seperti Amerika, India, Brazil. Prabowo lebih muda dari Biden, tapi di antara capres Ganjar dan Anies, dia paling tua. Kehadiran Gibran di sini  yaitu perwakilan generasi muda. Secara umum ini saling melengkapi. Jadi ada pertimbangan rekonsiliasi karena bagaimanapun Gibran mewakili aura Jokowi, tapi juga ada pertimbangan elektoral dan pertimbangan generasi. Ini dua generasi dalam tiga pertimbangan tadi, rekonsiliasi, elektoral, dan generasi ini, Prabowo dan Gibran saling melengkapi.

Seberapa yakin partai Anda bahwa pasangan Prabowo - Gibran akan menang dalam kontestasi pilpres?  

Saya sangat yakin mereka akan menang. Sekarang di survei-survei juga sudah menang, cuma kalau Gibran misalnya nanti tiga capres ini sudah bertarung, kami mungkin menghadapi tantangan terbesar bahwa tidak ada satu presiden yang punya peluang memenangkan pilpres ini dalam satu putaran. Jadi kemungkinan ini akan masuk dalam dua putaran. Artinya kami harus membayangkan pilpres kali ini panjang, bukan artinya bisa berlangsung di Februari, tapi nanti bisa sampai ke Juni.

Tetapi menurut saya,  tiga capres ini sangat bagus dari segi representasi. Artinya semua kelompok masyarakat ini terwakili oleh tiga capres ini. Ini berarti saya membayangkan angka partisipasi dalam pilpres akan panjang, tetapi konfliknya tidak terlalu tinggi karena tersebar. Semua orang, misalnya, yang masih marah dengan pemerintahan Jokowi yang tak puas dan seterusnya, misalnya mungkin ada di Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar. 

Yang di kiri juga begitu, yang di tengah juga begitu. Jadi artinya, kanan-tengah-kiri ini ada representasinya. Jadi saya membayangkan ini ada dua sisi, satu tingkat partisipasi akan tinggi tapi pada waktu yang sama tingkat konflik horizontalnya akan rendah.

Dibandingkan pemilu 2019, Anda yakin pemilu kali ini akan jauh lebih menyenangkan?

Lebih asyik lah.. Kalau 2019 kan karena cuma dua, dan 2014 juga begitu. Partisipasi tinggi tapi pembelahannya sangat dalam atas dan bawah. Jadi di tingkat elitnya pecah, di tingkat bawahnya juga pecah. Kalau sekarang ini, justru yang menarik adalah sisi representasi keterwakilan semua kelompok masyarakat, kelompok ideologi, relatif juga walaupun secara etnis tidak. Dari semua ini kan enggak ada calon dari Luar Jawa, tetapi secara keseluruhannya kelompok ideologi ini terwakili dengan baik.

Saat menyatakan bergabung mendukung Prabowo, bagaimana kesepakatannya? Apa daya tawar yang diberikan Gelora dan apa yang didapat dari dukungan?  

Pada dasarnya kalau dilihat, Partai Gelora waktu koalisi dengan Prabowo value kami secara politik dan relatif nggak ada. Kan nggak ada kursinya kan. Tapi kami punya dukungan stories dengan Prabowo. Saya mendukung beliau di Pilpres 2014 dan 2019. Saya tahu beliau kalah dua kali, tapi sekarang saya tetap mendukung beliau karena saya secara pribadi dan teman-teman di Partai Gelora respect bahwa Prabowo punya cita-cita yang dia perjuangkan dan dia tak pernah menyerah. Tapi yang lebih penting bahwa begitu beliau mau bergabung kepada pemerintahan Jokowi. Prabowo dan Jokowi ini memberikan satu pembelajaran. Tentang kerendahan hati di sisi Prabowo untuk mengakui lawannya dan mau bergabung dengan lawannya, serta tentang kebesaran jiwa dari Jokowi yang sudah habis-habisan memenangkan pertarungan itu tapi akhirnya harus berbesar hati merangkul lawannya.

Jadi menurut saya disini ada semacam legacy leadership. Jadi legacy leadership yang diwakili oleh dua orang ini adalah kebesaran jiwa dan kerendahan hati. Kami  tidak berbicara yang lainnya begitu kami masuk dalam pembicaraan ini. Karena pada dasarnya, hubungan personal kami sangat bagus, historynya ada.  

Di samping itu juga, ada kedekatan ideologi dengan Prabowo. Prabowo ini kalau Partai Gelora bicara Indonesia sebagai super power baru, kalau dari dulu kan beliau bicara soal macan Asia. Dalam konteks geopolitik sekarang ini, menurut saya, memang yang paling mengerti di sisi geopolitik dunia sekarang hari ini ya Prabowo.

Bagi pemilih, apa yang akan mereka dapatkan nanti bila memilih Partai Gelora di pemilu 2024? Hal-hal apa yang akan berbeda nantinya?

Saya ingin menyampaikan, kita semua ada pada kecemasan yang sama. Krisis global ini adalah ancaman bagi semua bangsa saat ini. Yang diperlukan sekarang adalah sumber ketenangan bersama untuk mengatasi kecemasan bersama. Dan sumber ketenangan itu adalah apabila mempunyai arah yang sama, kompas yang sama, peta jalan yang sama, yang bisa menavigasi kita semuanya melewati krisis global ini dan merebut peluang-peluang.

Saya ingin mengajak Anda semua bergabung ke Partai Gelora, di sini kita berdiri bersama, melihat arah yang sama dan melihat jalan yang akan kita pilih. Pilihan jalan yang akan kita pilih bersama, menuju arah yang sama itu tadi. Itulah yang menurut saya yang akan menjadi sumber ketenangan kita bersama untuk menjawab kecemasan itu.

Halaman:
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...