Contoh Puisi Ramadhan untuk Berbagai Momentum

Image title
28 Maret 2022, 11:25
Ilustrasi, Penyair Micky Hidayat membacakan puisi. Puisi merupakan karya sastra yang berisi pendapat dan suara hati penyair mengenai berbagai hal, termasuk di dalamnya terkait ramadhan. Contoh puisi ramadhan bisa menggambarkan suasana hati di berbagai mom
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Ilustrasi, Penyair Micky Hidayat membacakan puisi. Puisi merupakan karya sastra yang berisi pendapat dan suara hati penyair mengenai berbagai hal, termasuk di dalamnya terkait ramadhan. Contoh puisi ramadhan bisa menggambarkan suasana hati di berbagai momentum, seperti puasa di tengah pandemi Covid-19.

Masjid-masjid lebih sepi
Orang-orang mengurung diri
Beribadah di dalam rumah
Agar korona tidak tersebar ke mana-mana.

Mari kita berdiam diri
Jangan sembarangan pergi pergi
Sebab corona bisa menyakiti
Siapa saja di negeri ini.

PUASA DIPERTANYAKAN
Karya Y. S. Sunaryo

Niaga dan kongsi banyak yang berhenti
Jam kerja dipangkas dikurangi
Tidur sepanjang hari diberi arti
Katanya, demi Ramadan bulan suci

Raga dimanja-manja
Lemas diduga khusuk puasa
Berkeringat banyak diwanti-wanti
Takut puasa tak kuat sehari

Katanya, puasa untuk Tuhan
Hingga tarawih mesti semalaman
Tadarus palingkan kehidupan
Mulut-mulut semata wiridan

Lalu di mana puasa hendak berperang?
Jika serba sendirian menjadi pilihan
Jalan pagi sunyi bak di pengungsian
Menangkah berperang jika sambil tiduran?

Ramadan mestilah bukan sebulan kemalasan
Bukan pula bulan hentikan kepedulian
Justru bangkit menangkan keimanan
Cumbui Tuhan dan berjibaku untuk martabat kemanusiaan

Contoh Puisi Ramadhan di Masa Penghujung

DI PENGHUJUNG RAMADHAN

Kala kerinduan belumlah usai
Kala penghayatan dalam doa belumlah sempurna
Menapaki lajunya perjalanan yang tiada henti
Menyusuri lorong yang penuh liku menghadang.

Kuingin Kau basuh dalam renunganku
Saat Kau pancarkan cahaya dalam bulan nan mulia
Mengharapkan ampunan dalam sujudku yang panjang
Masihkah kan kupalingkan wajah ini?

Ingin kuhapus semua noda dan dosa
Ingin kuhempas semua kobaran emosi dalam dada
Meluruhkan jiwa yang sarat dengan hasrat
Tenggelam dalam tangisan penuh sesal

Sanggupkah kan kutapaki hariku?
Menyongsong esok yang t’lah siap menanti
Semoga di penghujungmu ya Ramadhan
Ampunan Illahi kan terpancar lewat pribadi nan luhur

Detik-Detik Terakhir Ramadhan

Sebentar lagi kau akan pergi
Sebentar lagi kau kan berlalu
Meninggalkan semua kemuliaan & cinta yg ada padamu
Sedangkan ku disini masih saja tak bisa melakukan
Apa yang seharusnya dilakukan saat bersamamu

Menganggapmu tak lebih dari yang lainnya
Melewatimu seperti hal yang sudah biasa terjadi
Bahkan di penghujung keberadaanmu
Kau selalu memberikan kerinduan & keinginan
Yang diharapkan setiap insan

Di saat-saat terakhirmu segala kemuliaan & keagungan
Kau taburkan ke seluruh alam semesta
Segala rahmat & cinta bagaikan air hujan yang turun membasahi bumi
Yang setiap tetesanmu takkan mungkin terhitung
Akankah ku kan berjumpa lagi denganmu ?
Menikmati segala kemuliaan yang ada padamu

ku kan selalu merindukanmu

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement