Memahami Ciri-ciri dan Contoh Puisi Lama
- Sebelum bekerja pikir dahulu,
agar pekerjaan selamat selalu
Kalau bekerja terburu-buru
Tentulah kerja banyak yang keliru
- Cahari olehmu akan kawan,
yang berbudi serta setiawan
Cahari olehmu akan abdi,
yang terampil serta berbudi
4. Karmina
Karmina disebut juga pantun kilat atau pantun yang pendek. Karmina terdiri dari dua baris dan bersajak a-a. Karmina biasanya mengandung dua hal yang bertentangan. Berikut contoh karmina:
- Burung perkutut terbang melayang
Abang kentut tidak bilang-bilang - Sebab pulut santan binasa
Sebab mulut badan binasa
5. Syair
Syair adalah jenis puisi lama dari Persia yang dibawa masuk ke Nusantara, ketika penyebaran agama Islam. Syair kemudian berkembang menjadi karya sastra klasik Melayu. Syair terdiri dari 4 bait bersajak a a a a. Dua bait pertama syair berisi sebab dan dua bait kedua berisi akibat.
- Pungguk bercinta pagi dan petang
Melihat bulan di pagar bintang
Terselap merindu dendamnya datang
Dari saujana pungguk menentang - Bulan purnama cahaya terang
Bintang seperti intan di karang
Pungguk merawan seorang-orang
Berahikan bulan di tanah seberang
6. Seloka
Seloka memiliki ciri yang sama seperti pantun. Pantun seloka memiliki bait yang saling berkaitan. Ciri-ciri seloka yaitu terdapat 4 baris, bersajak a-b-a-b. Baris pertama dan kedua adalah sampiran, sementara baris ketiga dan keempat adalah isi. Seloka berisi perumpamaan, sindiran, senda gurau, hingga ejekan. Berikut contoh seloka.
- Nafas kambing di Padang Senja
Dibawa gerobak buntung
Sungguh indah pandangan syurga
Wahai engkau wanita berkerudung - Candu dibungkus kain palas
Makan dia mata bilas
Mandi segan kerja malas
Harta orang hendak digalas
7. Talibun
Talibun termasuk jenis pantun yang memiliki jumlah baris genap. Contoh talibun yaitu setiap baris berisi 4,6,8, atau 10. Jika talibun terdiri dari 6 baris, maka tiga baris awal merupakan sampiran, sedangkan tiga baris akhir menjadi isi. Sampiran dan isi berjumlah sama jika talibun terdiri dari 8 atau 10 baris. berikut contoh talibun, mengutip dari ruangguru.com:
- Jauh dimata jangan di pandang
Jauh dihati jangan di sakiti
Jauh badan jangan di sentuh
Kalau dosa terus di tambang
Walau mati itu pasti tanda hatimu rapuh
- Pergi merantau jauh ke negeri seberang
Janganlah lalai membawa perbekalan berupa makanan
Jika tersesat di perjalanan ingatlah peta yang kau bawa
Serta jangan malu mendatangi orang untuk bertanya
Jika engkau berbuat baik kepada semua orang
Niscaya kebaikan pula yang akan engkau dapatkan
Sudahlah engkau kan dapat pahala
Di dunia pun engkau akan hidup bahagia