Cara Menghitung PPh 21 Karyawan Beserta Contohnya
PPh terutang 5 % x Rp 12.922.380 = Rp 646.119
PPh 21 bulan April: Rp 646.119 : 12 = Rp 53.843,25
Contoh perhitungan PPh 21 karyawan diatas berlaku bagi wajib pajak yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Pasalnya, bagi wajib pajak yang tidak memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP), akan dikenakan tarif 20% lebih tinggi dibandingkan wajib pajak yang memiliki NPWP.
Cara Menghitung PPh 21 Karyawan
Setidaknya ada tiga cara menghitung pajak penghasilan yakni penghitungan PPh 21 karyawan dengan metode nett, gross dana gross up. Lantas bagaimana menghitung PPh tiga skema tersebut, berikut ini ulasannya:
Metode Net
Metode nett merupakan pemotongan pajak dilakukan perusahaan yang menanggung pajak karyawannya. Artinya, gaji yang diterima oleh karyawan sudah bersih dari pajak atau tidak lagi dipotong perusahaan.
Contohnya, Aldo seorang karyawan dan masih lajang memiliki gaji sebulan sebesar Rp 5 juta. Jika menggunakan metode nett, maka perhitungan pajaknya yakni:
Total gaji bruto Aldo per bulan Rp 5 juta atau Rp 60 juta per tahun.
Maka, tarif PPh 21 yang Aldo dengan pendapatan Rp 60 juta per bulan dikenakan 5 %. Sehingga pajak yang ditanggung perusahaan Rp 300.000 per tahun atau Rp 25.000 per bulan.
Dengan menggunakan metode nett, maka gaji yang diterima Aldo sebesar Rp 5 juta sudah bersih atau tanpa potongan pajak karena sudah ditanggung perusahaan.
Metode Gross Up
Metode gross up merupakan cara menghitung pajak penghasilan dengan memberikan tunjangan kepada karyawan sejumlah potongan pajak yang ditentukan. Sehingga seolah-olah gaji yang diterima lebih besar, padahal tunjangan tersebut untuk membayar PPh.
Contohnya, Aldo seorang pegawai yang belum menikah dengan gaji Rp 5 juta per bulan. Maka cara menghitung PPh 21 Aldo yakni:
Gaji pokok Aldo Rp 5 juta per bulan atau Rp 60 juta setahun.
Tarif PPh 21 Aldo 5 % karena setahun total penghasilannya Rp 60 juta. Sehingga total PPh yang dibayarkan Rp 300.000 per tahun atau Rp 25.000 per bulan.
Dengan metode gross up, maka gaji bruto yang berikan perusahaan ke Aldo Rp 5.025.000 per bulan. Namun karena menggunakan metode ini, gaji bersih yang diterima Aldo sebenarnya tetap Rp 5 juta per bulan
Metode Gross
Metode gross merupakan cara menghitung pajak penghasilan dengan membebankan pajak kepada karyawan yang bersangkutan. Artinya gaji yang diterima belum dilakukan pemotongan pajak.
Misalnya, Aldo seorang pegawai yang belum menikah. Gaji per bulan yang diterima Rp 5 juta per bulan.
Jika perusahaan tempatnya bekerja menggunakan metode gross maka, cara menghitung PPh Aldo yakni:
Gaji pokok yang diterima Aldo Rp 5 juta per bulan atau Rp 60 juta per tahun. Tarif PPh 21 yang dikenakan untuk Aldo 5 % karena total gaji per tahun Rp 60 juta.
Dengan gaji tersebut, maka total PPh 21 yang dibebankan Rp 300.000 per tahun atau Rp 25.000 per bulan. Mengingat perusahaan tidak melakukan pemotongan pajak sendiri, maka gaji bersih Aldo yakni Rp 4.975.000.