Niat Sujud Sahwi, Lafal dan Terjemahannya

Annisa Fianni Sisma
28 Maret 2023, 09:59
Niat Sujud Sahwi
Pexels
Ilustrasi, niat sujud sahwi.

إذا شك أحدكم فلم يدر أصلى ثلاثا أم أربعا فليلق الشك وليبن على اليقين وليسجد سجدتين قبل السلام ، فإن كانت صلاته تامة كانت الركعة ، والسجدتان نافلة له ، وإن كانت ناقصة كانت الركعة تماما للصلاة ، والسجدتان يرغمان أنف الشيطان

Artinya, “Ketika kalian ragu, tidak ingat apakah telah melakukan shalat tiga rakaat atau empat rakaat maka buanglah rasa ragu itu dan lanjutkanlah pada hal yang diyakini (hitungan tiga rakaat) dan hendaklah melakukan sujud dua kali sebelum salam. Jika shalat tersebut sempurna maka tambahan satu rakaat dihitung (pahala) baginya dan dua sujud merupakan kesunnahan baginya, jika ternyata shalatnya memang kurang satu, maka tambahan satu rakaat menyempurnakan shalatnya dan dua sujud itu untuk melawan kehendak syaitan.” (HR. Abu Daud).

Niat Sujud Sahwi
Niat Sujud Sahwi (Pexels)
 

Merujuk hadist di atas, terlihat apabila seorang muslim ragu maka hendaknya melakukan sujud sahwi dengan didahului niat sujud sahwi. Jika ternyata sholat itu sempurna, maka sujud sahwi itu tetap dihitung pahala. Namun jika sholatnya memang kurang satu, maka hal itu untuk melawan kehendak syaitan. Selain itu ada pula keterangan dalam hadist Al Mughirah bin Syu’ban yang menyampaikan sabda Rasulullah yakni:

إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ مِنَ الرَّكْعَتَيْنِ فَلَمْ يَسْتَتِمَّ قَائِمًا فَلْيَجْلِسْ فَإِذَا اسْتَتَمَّ قَائِمًا فَلاَ يَجْلِسْ وَيَسْجُدْ سَجْدَتَىِ السَّهْوِ

Artinya, “Jika salah seorang dari kalian berdiri dari raka’at kedua (lupa tasyahud awal) dan belum tegak berdirinya, maka hendaknya ia duduk. Tetapi jika telah tegak, maka janganlah ia duduk (kembali). Namun hendaklah ia sujud sahwi dengan dua kali sujud.” (HR. Ibnu Majah no. 1208 dan Ahmad 4/253).

Hadist ini menunjukkan jika seorang muslim lupa melakukan tasyahud awal, maka jangan kembali duduk ketika sudah benar-benar berdiri tegak. Kemudian jika demikian, hendaknya ia melakukan sujud sahwi. Namun jika belum tegak berdirinya, maka ia diperkenankan duduk.

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – صَلَّى الظُّهْرَ خَمْسًا فَقِيلَ لَهُ أَزِيدَ فِى الصَّلاَةِ فَقَالَ « وَمَا ذَاكَ » . قَالَ صَلَّيْتَ خَمْسًا . فَسَجَدَ سَجْدَتَيْنِ بَعْدَ مَا سَلَّمَ

Artinya, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melakukan shalat Zhuhur lima raka’at. Lalu ada menanyakan kepada beliau, “Apakah engkau menambah dalam shalat?” Beliau pun menjawab, “Memangnya apa yang terjadi?” Orang tadi berkata, “Engkau shalat lima raka’at.” Setelah itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sujud dua kali setelah ia salam tadi.” (HR. Bukhari no. 1226 dan Muslim no. 572)

Selain itu, ada pula ketentuan sujud sahwi apabila rakaat sholat terlalu banyak. Hal tersebut terlihat pada peristiwa yang dialami Rasulullah SAW di atas. Rasulullah SAW pun lantas melakukan sujud sahwi karenanya.

Itulah penjelasan mengenai niat sujud sahwi dan hukum pelaksanaan sujud tersebut. Melihat penjelasan di atas, diketahui agama Islam memberikan kemudahan bagi umatnya melaksanakan ibadah sehari-hari. Lupa terhadap jumlah rekaat sholat maupun beberapa ibadah sunnah lainnya merupakan hal yang wajar dan manusiawi.

 

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement