Makna Halalal Thayyiban dalam Agama Islam

Annisa Fianni Sisma
1 April 2024, 16:03
Makna Halalal Thayyiban Dalam Agama Islam
Katadata
Makna Halalal Thayyiban Dalam Agama Islam

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَات الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ

Artinya: "Wahai manusia, makanlah dari yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; sungguh, ia adalah musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah: 168)

Allah berfirman dalam Surat al-A’raf ayat 157:

...يَأْمُرُهُم بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ...

Artinya: "...Dia menyuruh mereka kepada yang ma'ruf dan melarang mereka dari yang munkar, dan Dia menghalalkan bagi mereka yang baik-baik dan mengharamkan bagi mereka yang buruk..." (QS. Al-A'raf: 157)

Thayyib adalah lawan kata dari khabits, seperti yang dirujuk pada ayat Al-A'raf ayat 157 di atas. Makna khabits, yang berasal dari akar kata khabutsa - yakhbutsu - khubtsan, dalam Mu'jam al-Wasith dijelaskan sebagai sesuatu yang rusak, buruk, atau tidak menyenangkan. Oleh karena itu, khabits menjadi relevan sebagai lawan kata dari thayyib yang memiliki makna baik atau menyenangkan.

Makanan sehat
Makanan sehat (pexels.com)
 

Dari ayat tersebut, dapat dipahami bahwa apa yang dianggap thayyib atau baik, maka itu halal. Sebaliknya, apa yang dianggap khabits atau buruk, maka itu diharamkan. Para ulama memiliki perbedaan pendapat tentang kriteria apa yang baik dan buruk untuk dikonsumsi.

Thayyib dan khabits ini dapat berdampak pada status halal suatu produk pangan, minuman, atau obat. Lafal thayyibat mencakup makna halal karena makanan yang thayyib tidak akan mengandung bahaya, larangan, atau mudharat lain di dalamnya, sehingga dianggap halal. Jika yang thayyib berarti halal, maka yang buruk (khabits) dapat dianggap haram.

Sementara layak, enak, atau lezat, manusia secara umum memandang kelayakan, rasa, dan kenikmatan makanan atau minuman sebagai hal yang baik. Pandangan seperti ini mengimplikasikan bahwa penilaian tentang apakah makanan/minuman layak dikonsumsi atau tidak didasarkan pada pengetahuan manusia tentang kelayakan dan manfaat barang tersebut.

 

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...