Kerangka Teori Adalah Gambaran Penelitian, Ini Cara Membuatnya
1. Menentukan Detail Variabel
Langkah pertama adalah memahami ,mempelajari dan menentukan variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Melakukan langkah ini saat membantu Anda mencari rujukan dan teori yang akan dicantumkan di dalam karya ilmiah nantinya
Untuk melakukan langkah ini, Anda perlu menentukan judul dari karya ilmiah yang akan dibuat terlebih dahulu. Dengan demikian, Anda bisa menentukan variabel-variabel yang akan dicantumkan di dalam karya ilmiah dengan lebih mudah. .
2. Mencari Referensi
Langkah berikutnya adalah mencari referensi dan pedoman yang kuat untuk menyusun kerangka teori dengan cara membaca buku-buku penelitian lian. Selain itu, peneliti juga bisa mencari referensi dari buku lain, seperti ensiklopedia, buku sekolah, buku sejarah, kamus, dan lain sebagainya.
3. Menguraikan Jenis Teori
Peneliti bisa menambahkan pengetahuan penelitian, dengan mencantumkan jenis teori yang akan dipakai dalam proses penyusunan karya ilmiah. Peneliti juga bisa mencantumkan proses penelitian yang dipakai untuk mendapatkan informasi, sebagai penunjang dan pelengkap karya ilmiah.
4. Mengkaji Teori dan Hasil Penelitian Secara Mendetail
Langkah selanjutnya adalah menguji semua informasi baik teori maupun penelitian dari karya ilmiah secara mendetail. uraikan dan jabarkan seluruh teori dan hasil penelitian. Setelah itu, peneliti harus mengkaji teori-teori tersebut, untuk menghindari potensi adanya ketidakcocokan dengan objek penelitian.
5. Mengkaji Teori dan Hasil Penelitian secara Komparatif
Langkah berikutnya adalah mengkaji lagi teori serta hasil penelitian secara komparatif. Hal ini berguna untuk menentukan teori atau hasil penelitian mana yang lebih tepat untuk karya ilmiah. Langkah ini bisa dilakukan dengan menggabungkan kedua teori atau lebih untuk dijadikan kesatuan yang saling melengkapi.
6. Menentukan Inti Permasalahn yang Dibahas
Langkah berikutnya adalah menentukan ini permasalahan yang akan dibahas dalam karya ilmiah. Peneliti juga harus menjelaskan inti permasalahan tersebut dengan bahasa yang mudah dipahami, serta jelas. Inti permasalahan yang bisa dikenali dengan jelas, dapat membuat kerangka pemikiran lebih mudah untuk dijabarkan.
7. Memeriksa Pengertian, Teori hingga Model
Berikutnya, peneliti juga harus melakukan pemeriksaan untuk mengevaluasi secara menyeluruh terkait teori yang akan digunakan, dan model yang akan dipilih. Hal ini dilakukan agar terjadi keselarasan antara informasi yang ada di dalam karya ilmiah yang dipakai.
8. Memperlihatkan Kontribusi Penulis dalam Penelitian
Peneliti harus memperlihatkan kontribusi dalam proses pembuatan karya ilmiah. Ini diperlukan guna mendapatkan hasil penelitian dengan kualitas yang baik, serta dibuar sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan. Selain itu, hal ini juga berguna untuk memperkuat teori hingga metode yang digunakan dalam proses penyusunan karya ilmiah.
9. Menyusun Kesimpulan Sementara
Langkah berikutnya adalah menyusun kesimpulan sementara untuk menghasilkan beberapa kerangka teori. Dengan demikian, peneliti bisa lebih mudah memilih dan menyortir kerangka yang akan dicantumkan dalam karya ilmiah yang sedang dibuat. Banyaknya kerangka teori yang terbentuk, dapat membantu peneliti mengembangkan hipotesis lanjutan.
10. Menyusun Kerangka Berpikir
Langkah terakhir adalah menyusun sebuah kerangka teori yang sudah dibuat menjadi kerangka berpikir yang bersifat padat serta disajikan dalam bentuk skema. Melakukan langkah ini dapat memudahkan Anda untuk menyelesaikan karya ilmiah karena telah menyaring poin-poin terpentingnya.