Kumpulan Puisi Hari Buruh Sedunia 1 Mei 2023

Destiara Anggita Putri
27 April 2023, 14:06
Kumpulan Puisi Hari Buruh Sedunia
Freepik
Ilustrasi, poster peringatan Hari Buruh Sedunia.

Membuat hari semakin jauh

Jauh dari kemapanan jiwa dan rumah tangga

Jauh dari kehidupan semestinya

Buruh!

Hidupmu tanpa kepastian

Meregang nyawa setiap harinya

Membabi buta untuk bertahan hidup sampai ajal menghampirinya.

Kumpulan Puisi Hari Buruh Sedunia
Kumpulan Puisi Hari Buruh Sedunia (Freepik)
 

 

Puisi Buruh Industri Nasibmu Kini

Karya: Aan Wahyudinta

Berangkat pagi pulang senja

Untuk penuhi kebutuhan rumah saja

Rasanya lelah

Usaha seakan lelah

Hari demi hari terlewati

Impian seakan tak pernah terbeli

Nampak sengsara

Duka tiada muara

Upah majikan sarat perhitungan

Semua hanya untuk menopang keseharian

Tabah menerima

Rupiah tak berlama

Ingin sesuatu musti menunggu

Nikmati hidup terkadang dalam dungu

Alangkah malang

Surga sebatas layang

Iringi gemuruh deru mesin

Betapa tiada pilihan yang lain

Merenda rasa

Untuk mengisi masa

Kisah hidupnya semakin gundah

Indikasi harga kerja yang rendah

Nilai bisnis

Iming – iming janji manis

Peringatan

Karya: Widji Thukul

Jika rakyat pergi

ketika penguasa pidato

kita harus hati-hati

Barangkali mereka putus asa

Kalau rakyat bersembunyi

dan berbisik-bisik

ketika membicarakan masalahnya sendiri

penguasa harus waspada dan belajar mendengar

Penguasa harus waspada dan belajar mendengar

Bila rakyat berani mengeluh

itu artinya sudah gawat

dan bila omongan penguasa

tidak boleh dibantah

kebenaran pasti terancam

Apabila usul ditolak tanpa ditimbang

suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan

dituduh subversif dan mengganggu keamanan

maka hanya ada satu kata, lawan!

Harapan dan Kenyataan

Akhir bulan jadi harapan

Untuk menerima bayaran

Namun mesti lihat kenyataan

Gajian banyak yang dipotong

Bayar hutang jadi kewajiban

Cicilan masuk antrian

Rentenir minta di dahulukan

Sisanya bayar kontrakan

Keluarga tak dapat bagian

Tiap hari uring – uringan

Jangankan beli perhiasan

Makanpun masih kesusahan

Tanggal muda nyari utangan

Ditambah kerja serabutan

Tak peduli dapat celaan

Penting hidup terus berjalan

Jangan pernah tanya tentang masa depan

Jangan tanya berapa uang tabungan

Hidup layak pun hanya jadi impian

Cukup bagi kami tiap hari bisa makan

Buruh-buruh

Karya : Widji Thukul

Di batas desa

pagi-pagi

dijemput truk

dihitung seperti pesakitan

diangkut ke pabrik

begitu seterusnya

Mesin terus berputar

pabrik harus berproduksi

pulang malam

badan loyo

nasi dingin

Bagaimana kalau anak sakit

bagaimana obat

bagaimana dokter

bagaimana rumah sakit

bagaimana uang

bagaimana gaji

bagaimana pabrik? mogok?

pecat! mesin tak boleh berhenti

maka mengalirlah tenaga murah

mbak ayu kakang dari desa

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...