Mengenal ADHD, Pengertian, Faktor Penyebab, dan Pengobatannya
Selain itu, anak dengan ADHD tidak suka dengan aktivitas yang rutin atau sama setiap harinya. Sedangkan penderita autisme lebih suka hal yang tertata rapi dan tidak suka rutinitasnya berubah.
Faktor Penyebab ADHD
Setelah memahami apa itu ADHD beserta tipe-tipenya, wajib juga memahami faktor penyebab ADHD. Berikut ini faktor penyebab ADHD agar setiap orang tua dapat meminimalisir risiko anak menderita ADHD.
1. Genetik
Faktor ADHD yang pertama adalah genetik atau menurun dari keluarga. Melansir dari halodoc.com, gen seseorang akan mewarisi dari leluhurnya dan menjadikannya memiliki kemungkinan terserang penyakit atau gangguan yang sama.
2. Terpapar Neurotoksin Selama Kehamilan
Bahan kimia dapat berpengaruh pada perkembangan janin. Jika neurotoksin terlalu berlebihan, maka akan berpengaruh terhadap fungsi otak dan respon otak. Dalam kondisi tersebut, proses penerimaan ilmu juga dapat menjadi lebih lambat.
3. Rokok dan Alkohol
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS), rokok dan alkohol dapat menyebabkan ADHD. Anak-anak yang terpapar rokok dan alkohol saat dalam kandungan lebih mungkin menderita gangguan tersebut.
Gejala ADHD pada Anak, Remaja, dan Dewasa
Berikutnya, terdapat pula gejala ADHD pada anak, remaja, dan dewasa yang dapat terlihat dari cara mereka berperilaku. Berikut ini gejala-gejala tersebut selengkapnya.
- Kesulitan memperhatikan
- Gelisah secara berlebihan
- Kurang dapat mengendalikan diri dan berperilaku impulsif
- Perhatian rendah saat mengerjakan sesuatu
- Berbicara berlebihan dan bahkan menyela orang lain
- Sulit berdiam diri dan selalu harus bergerak
- Kesulitan dalam melakukan manajemen waktu
Pengobatan dan Pencegahan ADHD
ADHD diduga belum dapat disembuhkan tetapi ada penanganan untuk meminimalisir gejalanya. Tujuan pengobatan ADHD lebih kepada agar penderita memiliki kualitas hidup yang lebih baik meski menderita ADHD. Berikut ini beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi ADHD.
1. Obat Penenang
Obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi ADHD adalah untuk membuat pengidapnya menjadi lebih tenang. Penderita akan lebih merasa damai dan sikap impulsif pun berkurang. Manfaatnya, penderita dapat berfokus pada satu pekerjaan.
2. Cognitive Behavioural Therapy
Terapi kognitif ini dilakukan bagi pengidap ADHD untuk mengubah pola pikir dan perilakunya. Terapi ini memerlukan waktu yang cukup lama agar penderita terbiasa mengatasi ketika ADHD muncul.
3. Gaya Hidup Sehat Ibu Hamil
ADHD memang tidak dapat dicegah secara spesifik, tetapi risiko penderitanya dapat dikurangi. Risiko ini dapat dikurangi mulai dari masa kehamilan.
Ibu hamil lebih baik hindari asap rokok, tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, tidak mengonsumsi obat terlarang. Kemudian, biasakan hidup sehat seperti makanan sayur dan buah-buahan.
Demikian penjelasan mengenai apa itu ADHD beserta faktor penyebab, gejala, dan pengobatan serta pencegahannya. Selanjutnya perlu diketahui ADHD dapat dikenali dengan datang ke profesional. Hindari melakukan diagnosis pribadi karena hasilnya tidak akurat.