3 Jenis Pencemaran Lingkungan yang Harus Diketahui

Annisa Fianni Sisma
13 September 2023, 11:00
Pencemaran Lingkungan
Pexels
Ilustrasi, pencemaran lingkungan.

Komponen organik volatil seperti metan, benzene, klorofluorokarbon (CFC), dan kelompok bromin juga merupakan pencemar udara. CFC sering digunakan sebagai bahan pendingin pada AC, kulkas, alat penyemprot rambut, dan alat penyemprot nyamuk. CFC sangat berbahaya karena dapat merusak lapisan ozon di atmosfer, mengurangi perlindungan bumi dari radiasi sinar ultraviolet.

Pencemaran Lingkungan
Pencemaran Lingkungan (Pexels) 

2. Pencemaran Air

Pencemaran lingkungan yang berikutnya adalah pencemaran air. Polusi air dapat terjadi karena beberapa jenis pencemar. Contohnya yakni pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik seperti sisa detergen.

Buangan industri seperti Timbal (Pb), Merkuri (Hg), Zinc (Zn), dan Karbon Monoksida (CO) dapat menumpuk dan menjadi zat beracun. Ketika terjadi pencemaran air, zat pencemar akan terakumulasi dalam tubuh organisme air.

Akumulasi pencemar ini semakin meningkat pada organisme pemangsa yang lebih besar. Selain itu, sumber pencemar lainnya adalah bahan anorganik seperti Timbal (Pb), Arsenik (As), Kadmium (Cd), Merkuri (Hg), Kromium (Cr), Nikel (Ni), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), dan Kobalt (Co), bahan kimia seperti pewarna tekstil dan pestisida, serta bahan organik yang dapat diuraikan oleh mikroba dan memicu peningkatan populasi mikroorganisme di dalam air.

Pencemaran air juga dapat disebabkan oleh cairan berminyak yang berdampak pada penyebaran penyakit, peningkatan pertumbuhan alga dan eceng gondok, penurunan kadar oksigen dalam air yang mengganggu organisme di perairan, serta gangguan pernapasan akibat bau yang menyengat. Pembuangan limbah yang mengandung bahan kimia berbahaya dapat merusak lingkungan sekitar jika tidak dikelola dengan hati-hati.

Pencemaran Lingkungan
Pencemaran Lingkungan (Pexels)

3. Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah terjadi akibat beberapa jenis pencemar. Contohnya yakni adanya sampah-sampah plastik yang sulit terurai, botol, karet sintetis, pecahan kaca, dan kaleng.

Selain itu, detergen yang tidak dapat terurai secara alami juga menjadi penyebab pencemaran. Zat kimia dari limbah pertanian, seperti insektisida, juga ikut menyebabkan pencemaran. Sumber pencemar lainnya mencakup bahan logam seperti mangan (Mn), besi (Fe), aluminium (Al), timbal (Pb), merkuri (Hg), seng (Zn), arsenik (As), dan lain-lain.

Bahan kimia organik seperti pestisida (insektisida, herbisida, dan fungisida), deterjen, dan sabun juga turut mencemari tanah. Selain itu, bahan pupuk anorganik seperti urea, TSP, ammonium sulfat, dan KCL serta zat radioaktif juga ikut menyebabkan pencemaran.

Dampak dari pencemaran tanah antara lain adalah peningkatan salinitas tanah dan penurunan kesuburan tanah dalam bidang pertanian. Selain itu, bencana alam seperti tanah longsor dan erosi juga merupakan dampak dari pencemaran tanah. Pencemaran tanah juga dapat menyumbat saluran air.

Demikian penjelasan mengenai berbagai macam pencemaran lingkungan yang terjadi. Selanjutnya dapat diketahui, ketiganya disebabkan oleh bahan pencemar yang berbeda-beda.

 

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...