Apa Itu Rebo Wekasan dalam Islam? Ini Penjelasannya

Annisa Fianni Sisma
13 September 2023, 11:14
Apa Itu Rebo Wekasan dalam Islam
Pexels
Apa Itu Rebo Wekasan dalam Islam

Jika seorang Muslim terlalu terfokus pada hal-hal tersebut, maka ada dua kemungkinan. Pertama, dia mengikuti perasaan malangnya dengan memberikan prioritas atau meresponsnya, yang berarti dia mengandalkan sesuatu yang tidak nyata.

Kedua, dia tidak mengikuti perasaan malang tersebut dengan melanjutkan aktivitasnya, tetapi dalam hatinya masih ada kekhawatiran atau keragu-raguan. Meskipun ini lebih ringan dari yang pertama, seharusnya dia tidak mengikuti perasaan tersebut sama sekali dan hanya bergantung pada Allah.

Apa Itu Rebo Wekasan dalam Islam
Apa Itu Rebo Wekasan dalam Islam (Pexels)

Penolakan terhadap keempat hal tersebut bukan berarti menolak keberadaannya, karena memang hal tersebut ada, yang ditolak adalah pengaruhnya. Hanya Allah-lah yang memberikan pengaruh.

Selama alasan tersebut dapat dimengerti, maka alasan tersebut adalah benar. Namun jika alasan tersebut hanya ilusi, maka alasan tersebut adalah salah.

Menurut pandangan Syekh Ibnu Hajar al-Haitamy dalam "Al-Fatawa al-Haditsiyah” yakni:

“Barang siapa bertanya tentang hari sial dan sebagainya untuk diikuti bukan untuk ditinggalkan dan memilih apa yang harus dikerjakan serta mengetahui keburukannya, semua itu merupakan perilaku orang Yahudi dan bukan petunjuk orang Islam yang bertawakal kepada Sang Maha Penciptanya, tidak berdasarkan hitung-hitungan dan terhadap Tuhannya selalu bertawakal. Dan apa yang dikutip tentang hari-hari nestapa dari sahabat Ali kw. Adalah batil dan dusta serta tidak ada dasarnya sama sekali, maka berhati-hatilah dari semua itu” (Ahkamul Fuqaha’, 2010: 54).

Namun dalam hadist sahih yang lain, seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad, hari Rabu sebenarnya adalah hari ketika doa Nabi Muhammad SAW dikabulkan setelah ia berdoa di masjid al-Fath mulai dari hari Senin.

Akhirnya, Sahabat Jabir bin Abdullah, ketika memiliki urusan penting, ia berdoa pada hari Rabu antara shalat Dhuhur dan Ashar, yang telah ia buktikan sebagai waktu yang paling mustajab.

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ كَعْبٍ قَالَ: سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ: دَعَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ، مَسْجِدِ الْفَتْحِ، يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الثُّلَاثَاءِ وَيَوْمَ الْأَرْبِعَاءِ، فَاسْتُجِيبَ لَهُ بَيْنَ الصَّلَاتَيْنِ مِنْ يَوْمِ الْأَرْبِعَاءِ قَالَ جَابِرٌ: وَلَمْ يَنْزِلْ بِي أَمْرٌ مُهِمٌّ غائِظٌ إِلَّا تَوَخَّيْتُ تِلْكَ السَّاعَةَ، فَدَعَوْتُ اللَّهَ فِيهِ بَيْنَ الصَّلَاتَيْنِ يَوْمَ الْأَرْبِعَاءِ فِي تِلْكَ السَّاعَةِ، إِلَّا عَرَفْتُ الْإِجَابَةَ

Artinya: "Dari Abdurrahman bin Ka'ab, dia berkata: “Aku mendengar Jabir bin Abdullah berkata: “Rasulullah berdoa di masjid ini, masjid al-Fath, pada hari Senin, Selasa dan Rabu, kemudian dikabulkan di hari Rabu di antara waktu dua Shalat [Dhuhur dan Ashar]”. Jabir Berkata: “Tak pernah terjadi hal yang sangat penting bagiku yang aku sengaja menunggu waktu itu kemudian aku berdoa kepada Allah saat itu di antara dua shalat pada hari Rabu, kecuali setahuku pasti dikabulkan.” (al-Bukhari, al-Adab al-Mufrad, halaman 246)

 

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...