Sejarah Candi Borobudur, Situs Budaya yang Diakui UNESCO

Destiara Anggita Putri
6 November 2023, 16:24
Sejarah Candi Borobudur
pixabay.com
Candi Borobudur.

Pada abad ke-18, dapat dipastikan Candi Borobudur sudah tidak digunakan lagi. Beberapa naskah Jawa, salah satunya Centhini, menyebutkan lokasi candi ini sebagai bukit atau tempat yang dapat membawa kematian atau kesialan.  Artinya, tempat ini sudah ditinggalkan sebagai tempat suci agama Buddha.

Puja bakti detik-detik Waisak 2023
Sejarah Candi Borobudur (ANTARA FOTO/Anis Efizudin/tom.)

Pada 1814, Candi Borobudur kembali ditemukan. Dilansir dari situs Balai Konservasi Borobudur, Sir Thomas Stanford Raffles, Gubernur Jenderal Inggris mendapatkan informasi bahwa di daerah Kedu ditemukan susunan batu bergambar.  Kemudian, Raffles mengutus seorang Belanda bernama Cornelius untuk memimpin pembersihan situs yang saat itu tertutup oleh tanah, semak belukar, dan pepohonan.

Pada 1835, pembersihan itu dilanjutkan oleh Residen Kedu yang bernama Hartman. Tak hanya pembersihan, ia juga mengadakan penelitian mengenai situs tersebut. Namun, laporan mengenai penelitian ini tidak pernah terbit.

Pemugaran Candi Borobudur

Dilansir dari Balai Konservasi Borobudur, pemugaran besar-besaran Candi Borobudur tercatat dilakukan sebanyak dua kali Pemugaran pertama dilakukan oleh Pemerintah Hindia Belanda dibawah pimpinan Van Erp pada 1907-1911. Pemerintah Hindia Belanda sepakat untuk menggelontorkan dana 48.000 gulden untuk pemugaran candi. Sasaran pemugaran lebih banyak ditujukan pada bagian puncak candi yaitu tiga teras bundar dan bagian stupa. 

Pemugaran kedua pada 1973 – 1983, oleh Pemerintah Indonesia di bawah komando Soekmono. Dikutip dari  situs Cagar Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada 1955 Pemerintah Indonesia mengajukan permintaan kepada UNESCO  guna membantu menangani masalah Candi Borobudur. 

UNESCO mendatangkan tenaga ahli yaitu Prof. Dr, P. Coremans, Kepala Laboratoire Central des Musees de Belgique. Coremans mendiagnosa bahwa Candi Borobudur menderita penyakit “kanker batu”, jika dibiarkan akan menghancurkan batu-batu candi secara perlahan. 

Pada 1960, Borobudur dinyatakan dalam keadaan darurat. UNESCO pun terlibat lebih aktif dalam upaya pelestarian ini. Pada 1971, dilakukan upaya penyelamatan Candi Borobudur secara besar-besaran, setelah UNESCO menyetujui pemberian bantuan pemugaran candi. 

Pada 23 Februari 1983, pemugaran Candi Borobudur dinyatakan selesai. Selanjutnya, Presiden Soeharto meresmikan pembukaan Candi Borobudur bagi masyarakat luas. 

Pada 1991, Candi Borobudur bersama-sama dengan Candi Pawon dan Candi Mendut ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia. UNESCO memberi nama situs ini Borobudur Temple Compounds.

Pada 2008, kawasan Candi Borobudur dinyatakan sebagai Kawasan Strategis Nasional. Langkah ini diikuti dengan peninjauan dan penataan kembali zonasi kawasan tersebut.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...