10 Hewan Terancam Punah, dari Macan Tutul hingga Gajah

Image title
16 Februari 2024, 17:05
Hewan Terancam Punah
Earth.org
Hewan Terancam Punah
Button AI Summarize

Di dunia yang semain lekat dengan pembangunan, tingkat kepunahan hewan meningkat dengan cepat. Keberadaan hewan terancam punah, menjadi peringatan keras pada umat manusia, tentang kerentanan ekosistem global.

Dari anggunnya Amur Leopard hingga megahnya gajah, hewan-hewan ini menjadi ikon keberagaman alam yang sekarang terancam punah oleh berbagai faktor, mulai dari perburuan ilegal, hingga hilangnya habitat alami akibat deforestasi dan perubahan iklim.

Setiap spesies yang punah mengurangi kekayaan Bumi secara keseluruhan, tak hanya dari sudut pandang ekologi, tetapi juga dari segi kultural dan estetika. Banyaknya hewan terancam punah ini, memperkuat urgensi untuk bertindak dalam melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati yang semakin terancam.

Berikut ini ulasan mengenai beberapa hewan yang terancam punah, baik oleh tindakan manusia maupun perubahan iklim, yang memerlukan upaya perlindungan dan konservasi.

Jenis-jenis Hewan Terancam Punah

Berdasarkan data International Union for Conservation of Nature (IUCN), tercatat ada 44.000 spesies dalam status rentan, bahaya dan terancam punah. Berikut ini 10 jenis hewan yang terancam punah, ditandai dengan semakin sedikitnya jumlah populasi, dikutip dari Eart.org.

1. Amur Leopard

Hewan Terancam Punah, Amur Leopard
Hewan Terancam Punah, Amur Leopard (Ministry of the Russian Federation for the Development of the Far East)

Amur Leopard atau Macan tutul Amur, yang secara ilmiah dikenal sebagai panthera pardus orientalis, adalah salah satu kucing besar terancam punah di dunia. Ini adalah subspesies macan tutul yang berasal dari wilayah Primorye di tenggara Rusia dan Provinsi Jilin di timur laut Cina.

Hewan ini beradaptasi dengan baik terhadap iklim dingin di habitatnya, dengan bulu tebal dan kaki panjang. Macan tutul Amur adalah hewan yang menyendiri dan sulit ditangkap, yang terutama di malam hari.

Mereka adalah pemburu oportunistik, memangsa berbagai hewan termasuk rusa, kelinci, dan mamalia kecil. Macan Tutul Amur ini juga diketahui sesekali berburu hewan ternak sehingga berujung konflik dengan manusia.

Macan Tutul Amur merupakan salah satu hewan yang berada dalam ancaman kepunahan. Antara tahun 2014 dan 2015, hanya sekitar 92 ekor yang tersisa di habitat aslinya. Jumlahnya sekarang diperkirakan sekitar 84 ekor, dan sangat rentan terhadap pemburu liar. Hewan trancam punah ini kerap diburu untuk diambil bulu dan tulangnya, yang kemudian dijual untuk digunakan dalam pengobatan tradisional Asia.

Hilangnya habitat, perburuan liar, dan fragmentasi habitat akibat aktivitas manusia seperti penebangan hutan, pembangunan, dan pembangunan jalan merupakan ancaman utama bagi kelangsungan hidup macan tutul Amur.

Upaya konservasi sedang dilakukan untuk melindungi spesies yang terancam punah ini, termasuk restorasi habitat, patroli anti perburuan liar, dan program penangkaran yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah populasi mereka.

2. Badak

Hewan Terancam Punah, Badak Sumatra
Hewan Terancam Punah, Badak Sumatra (Ltshears)

Badak adalah mamalia herbivora berukuran besar yang terkenal dengan tanduknya yang khas dan tubuhnya yang kokoh. Mamalia ini merupakan salah satu hewan yang paling banyak diburu.

Cula mereka digunakan dalam pengobatan tradisional Cina dan ditampilkan sebagai simbol dan demonstrasi kekayaan. Cula Badak Jawa misalnya, dapat dijual hingga US$ 30.000 per kg di pasar gelap.

Akibat perburuan liar, tiga dari lima spesies badak menjadi hewan terancam punah, yakni Badak Hitam, Badak Jawa, dan Badak Sumatera.

Badak Jawa atau rhinoceros sondaicus merupakan badak yang paling mendekati kepunahan dengan hanya tersisa sekitar 60 individu, yang semuanya berada di Taman Nasional Ujung Kulon Indonesia.

Badak Sumatera atau dicerorhinus sumatrensis juga masuk kategori hewan terancam punah. Hilangnya habitat dan perburuan liar telah mendorong jumlah mereka ke tingkat yang sangat rendah, yakni hanya 40 ekor, berdasarkan data World Wild Fund (WWF).

3. Orangutan

Hewan Terancam Punah, Orangutan
Hewan Terancam Punah, Orangutan (Thorsten Bachner)

Orangutan adalah primata besar yang berasal dari hutan hujan Indonesia dan Malaysia, ditemukan di Kalimantan dan Sumatera. Mereka dikenal dengan bulu khas berwarna merah jingga, lengan panjang, dan sifat lembut.

Dua jenis orangutan, yaitu Orangutan Kalimantan (pongo pygmaeus) dan Orangutan Sumatera (pongo abelii), mengalami penurunan populasi yang tajam.

Orangutan Kalimantan kini diperkirakan berjumlah sekitar 104.700 ekor berdasarkan rentang geografis terkini. Sementara, jumlah Orangutan Sumatera tercatat hanya sekitar 13.846 ekor. Mereka terutama terancam oleh hilangnya habitat akibat deforestasi yang disebabkan oleh aktivitas manusia untuk perkebunan kelapa sawit.

Upaya konservasi untuk melindungi orangutan meliputi pelestarian habitat, reboisasi, patroli anti perburuan liar, serta program rehabilitasi dan pelepasan orangutan yatim piatu atau terluka.

Selain itu, kampanye untuk mendorong produksi minyak sawit berkelanjutan dan kesadaran konsumen sangat penting untuk kelangsungan hidup mereka dalam jangka panjang.

4. Gorilla

Hewan Terancam Punah, Gorilla
Hewan Terancam Punah, Gorilla (Freepik)

Gorila adalah primata terbesar yang masih hidup. Primata herbivora ini berasal dari hutan di Afrika tengah. Gorila dikenal karena perawakannya yang kuat, ototnya yang besar, dan sikapnya yang lembut.

Ada dua spesies gorila, yakni Gorila Timur atau Eastern Gorilla (gorilla beringei) dan Gorila Barat atau Western Gorilla (gorilla gorilla). Setiap spesies dibagi lagi menjadi dua subspesies.

Gorila Timur meliputi gorila gunung dan gorila dataran rendah bagian timur, sedangkan Gorilla Barat meliputi gorila dataran rendah bagian barat dan Gorilla Cross River.

Tiga dari empat spesies terancam punah dalam daftar merah spesies terancam Punah IUCN, dimana subspesies yang paling terancam adalah Gorilla Cross River.

Saat ini tercatat hanya ada sekitar 200-300 Gorilla Cross River dewasa yang tersisa di alam liar. Seperti banyak hewan terancam punah, penurunan populasi mereka sebagian besar disebabkan oleh perburuan liar, hilangnya habitat, penyakit, dan konflik manusia.

Gorila juga lambat dalam pemulihan karena tingkat reproduksinya rendah, dengan betina hanya melahirkan setiap empat hingga enam tahun sekali. Seekor betina akan berkembang biak tiga atau empat kali seumur hidupnya.

5. Saola

Hewan Terancam Punah, Saola
Hewan Terancam Punah, Saola (Save The Saola)

Saola atau pseudoryx nghetinhensis, adalah spesies mamalia langka dan masuk dalam kategori hewan terancam punah yang ditemukan di Pegunungan Annamite di Vietnam dan Laos. Hewan ini merupakan hewan berkuku mirip sapi dengan penampilan yang khas.

Ia memiliki tubuh ramping, kaki pendek, dan kepala kecil. Ciri yang paling mencolok dari saola adalah tanduknya yang panjang dan lurus, yang panjangnya bisa mencapai 50-60 sentimeter. Baik jantan maupun betina mempunyai tanduk, meskipun tanduk jantan biasanya lebih besar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...