Hari Bumi, Sejarah Kemunculan dan Perkembangannya

Image title
22 April 2024, 09:10
Hari Bumi
Dok. Konservasi Indonesia/Arief Indrawan
Konservasi Indonesia, Prilly Latuconsina, dan Generasi Peduli Bumi melakukan aksi damai untuk menyambut Hari Bumi. Aksi tersebut mengangkat pesan "Rayakan Hari Bumi, Lestarikan Ibu Pertiwi", di Jakarta, Minggu (21/4).

Pada akhir 1970, gerakan ini membuahkan hasil, dengan dibentuknya Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat atau Environmental Protection Agency (EPA). Selain itu, Kongres AS juga mengesahkan beberapa Undang-undang (UU) lingkungan yang sangat penting.

UU yang dimaksud antara lain, UU Pendidikan Lingkungan Nasional (National Environmental Education Act), UU Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Occupational Safety and Health Act), dan UU Lingkungan Hidup Bersih (Clean Air Act). UU Udara. Dua tahun kemudian, Kongres AS mengesahkan UU Air Bersih (Clean Water Act).

Satu tahun kemudian, Kongres AS mengesahkan UU Spesies yang Terancam Punah (Endangered Species Act), diikuti UU Insektisida, Fungisida, dan Rodentisida (Federal Insecticide, Fungicide, and Rodenticide Act). Beberapa UU ini telah melindungi jutaan pria, wanita dan anak-anak dari penyakit dan kematian, serta mampu melindungi ratusan spesies dari kepunahan.

Periode 1990-2000: Hari Bumi Menjadi Gerakan Global

Aksi Hari Bumi
Aksi Hari Bumi (Dok.Konservasi Indonesia/Arief Indrawan)

Meski menghasilkan dampak yang nyata terhadap upaya pelestarian lingkungan dan ekosistem di dalamnya, gerakan Hari Bumi selama dua dekade sejak kemunculannya belum menjadi gerakan global. Hari Bumi masih berpusat di AS, dan belum menjadi gerakan menyeluruh di seluruh dunia.

Baru memasuki 1990, Hari Bumi menjadi gerakan global. Ini ditandai dengan upaya sekelompok pemimpin lingkungan mendekati Hayes untuk sekali lagi mengatur kampanye besar lainnya. Kali ini, Hari Bumi mengglobal, dengan sukses memobilisasi 200 juta orang di 141 negara dan mengangkat isu lingkungan ke panggung dunia.

Hari Bumi 1990 memberikan dorongan besar untuk upaya peningkatan kesadaran akan kerusakan lingkungan dan pentingnya upaya pelestarian di seluruh dunia. Gerakan Hari Bumi pada 1990 membuka jalan terselenggaranya KTT Bumi Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Earth Summit) yang diselenggarakan di Rio de Janeiro, Brazil pada 1992.

Hal ini juga mendorong Presiden AS Bill Clinton untuk memberikan Senator Nelson penghargaan Presidential Medal of Freedom untuk perannya sebagai pencetus Hari Bumi. Ini merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan kepada warga sipil di AS.

Menjelang akhir abad ke-20, gerakan Hari Bumi semakin mengglobal, dan tak hanya mengangkat isu lingkungan sebagai dampak dari industrialisme. Menyambut masuknya dunia menuju abad ke-21, isu Hari Bumi meluas ke masalah pemanasan global dan mendorong pemanfaatan energi bersih secara luas.

Tepat memasuki millenium abad ke-21, gerakan Hari Bumi semakin mengglobal, dengan diikuti 5.000 kelompok lingkungan di 184 negara dan menjangkau ratusan juta orang. Memanfaatkan internet yang sudah menjelma sebagai infrastruktur global, Hari Bumi berhasil menyatukan berbagai organisasi lingkungan dan mengorganisasi aktivis di seluruh dunia.

30 tahun sejak kemunculannya, Hari Bumi 2000 mengirimkan pesan yang lantang dan jelas kepada para pemimpin dunia. Bahwa masyarakat global menginginkan tindakan yang tegas untuk menangani masalah pemanasan global dan mendorong penggunaan energi bersih.

Perkembangan Hari Bumi 2010 hingga Kini

Selama satu dekade sejak Hari Bumi semakin mengglobal, gerakan ini masih menghadapi tantangan besar. Sama seperti saat kemunculannya hingga perjalanannya selama tiga dekade lebih, Hari Bumi menghadapi penentangan sinisme penyangkal perubahan iklim, pelobi perusahaan minyak, politisi yang diam, publik yang tidak tertarik atau pasif, dan komunitas lingkungan yang terpecah.

Namun, menghadapi tantangan-tantangan ini, Hari Bumi tetap mengglobal dan makin menjangkau banyak orang. Selama satu dekade hingga 2020 Hari Bumi berhasil membangkitkan kesadaran di 193 negara. Hari Bumi akhirnya berhasil melibatkan 1 miliar orang setiap tahunnya dan menjadi batu loncatan utama di sepanjang jalur keterlibatan seputar perlindungan lingkungan.

Aksi memperingati Hari Bumi
Aksi memperingati Hari Bumi (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wpa)

Memasuki dekade 2020, Hari Bumi secara luas diakui sebagai salah satu perayaan besar dunia, yang ditandai oleh lebih dari satu miliar orang setiap tahun. Earth Day diperingati sebagai hari aksi untuk mengubah perilaku manusia dan menciptakan perubahan kebijakan global, nasional, dan lokal.

Saat ini, perjuangan untuk lingkungan yang bersih berlanjut dengan urgensi yang meningkat, karena kerusakan akibat perubahan iklim menjadi semakin nyata setiap hari. Seiring dengan tumbuhnya kesadaran akan krisis iklim, begitu pula mobilisasi masyarakat, yang mencapai puncaknya di seluruh dunia saat ini.

Semakin besarnya gerakan untuk menciptakan lingkungan yang bersih ini, berangkat dari rasa kecewa dengan rendahnya ambisi setelah adopsi Perjanjian Paris pada 2015. Dipicu oleh rasa frustrasi dengan lambannya pemerintahan negara-negara di dunia, komunitas pun bangkit menuntut tindakan yang jauh lebih besar bagi kelestarian Bumi.

Earth Day Organization mengemukakan, kesadaran lingkungan yang terlihat pada 1970 bangkit kembali saat ini. Ini ditandai dengan munculnya generasi muda yang penuh ide-ide segar, dan frustrasi dengan keadaan, yang menolak untuk menerima basa-basi dan menuntut jalan baru ke depan.

Peringatan Hari Bumi semakin menyebar luas dengan masifnya penggunaan media sosial, yang berperan besar mendorong kesadaran generasi muda akan lingkungan. Media sosial mampu mendorong diskusi, protes, pemogokan, dan mobilisasi mengenai isu lingkungan kepada audiens global, menyatukan warga yang peduli yang belum pernah ada sebelumnya dan mengkatalisasi antar generasi untuk bergabung bersama menghadapi tantangan terbesar yang dihadapi umat manusia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...