Penutup dari Ganjar: Jaga Demokrasi, Lawan Dinasti
Calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo menyinggung soal proses demokrasi di Indonesia. Dia mengajak masyarakat memilih calon yang konsisten mendengarkan rakyat. "Selanjutnya kita harus menjaga proses politik demokrasi dengan baik kita mesti melawan politik dinasti itu yang didukung oleh mereka yang sangat terbuka menguasai sepertiga kekayaan Indonesia," kata dia.
Dia mengatakan pada lima tahun lalu, Presiden Jokowi mengingatkan agar tidak memilih calon yang berlatar belakang diktaktor dan memiliki rekam jejak pelanggar HAM, kekerasan, dan masalah korupsi. "Saya sangat setuju dengan apa yang beliau sampaikan. Agar kriteria ini menjadi pegangan kita semua dalam memilih pemimpin," kata Ganjar.
Ganjar mengatakan bila terpilih memimpin Indonesia, tidak akan mengecewakan rakyat. "Rakyat merupakan sumber energi kami, ruang-ruang terbuka yang musti diakomodasi. Mereka adalah detak jantung kami, mandat rakyat adalah amanah suci buat kami dan bismillahirahmanirahim kita mulai sebuah era baru indonesia, di mana tidak ada satu rakyat pun ditinggalkan no one left behind, dan kita memasuki era gotong royong menuju Indonesia unggul."
Penutup dari Prabowo: Kami Berjuang Atasi Kemiskinan
Calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto meminta maaf saat debat penutup terakhir, Minggu (4/2). Dia meminta maaf kepada dua kontestan lain yakni paslon Anies Baswedan-Muhaimin dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
"Prabowo Gibran dan atas nama Kaolisi Indonesia Maju minta maaf seandainya dalam kampanye ini ada kata-kata kami atau perbuatan kami yang kurang berkenan," kata Prabowo.
Dia mengatakan pentingnya membangun dan menegakkan kerukunan persatuan bangsa Indonesia. "Kita berjuang karena cinta kita kepada rakyat Indonesia," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan bila atas kehendak Tuhan YME menjadi pemimpin Indonesia, dia akan jadi presiden untuk seluruh rakyat Indonesia termasuk yang tidak memilihnya. "Saya akan berjuang untuk seluruh rakyat Indonesia, kami berjuang bertekad menghilangkan kemiskinan dari Indonesia," kata dia.
Penutup Debat dari Anies: Kami Berjuang untuk Perubahan
Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan memaparkan pengalamannya berkeliling satu tahun terakhir di Indonesia, dalam pidato penutupan debat kelima, Minggu (4/2). "Mereka menginginkan ada perubahan kondisi hidup yang lebih baik bisa lebih makmur," kata Anies.
Anies menceritakan pengalaman bertemu dengan orang miskin yang tak memiliki harapan. "Kami berjuang untuk perubahan agar orang tua yang miskin itu bisa melihat anaknya tidur sambil berkata syukur alhamdulillah walau saya miskin walau saya kelas menengah tapi negara hadir untuk membantu anak saya punya masa depan yang cerah," kata Anies.
Anies mengatakan perjalanannya keliling Indonesia merupakan perjalanan spiritual bagi Anies dan Muhaimin. "Bagi kami setiap jabat tangan, setiap pelukan membawa pesan-pesan yang mereka sampaikan sebagai titik, kami ingin Indonesia lebih baik," kata dia.
Ganjar dan Prabowo Debat Internet Gratis untuk Orang Bodoh
Calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo menanyakan kepada capres nomor urut nomor dua Prabowo Subianto mengenai pernyataan 'orang yang butuh internet gratis itu otaknya lambat'.
Sebaliknya, cawapres Gibran Rakabuming membicakan soal pengembangan Internet of Things.
Menanggapi itu, Prabowo mengatakan Ganjar tak lengkap mendengar ucapannya. Prabowo mengatakan pilih mana antara internet gratis atau makan gratis untuk orang miskin. "Internet gratis saya setuju. Tapi jangan internet gratis dipentingkan ketimbang makan gratis," kata dia.
Ganjar mengatakan, jejak digital tak pernah hilang. "Maka statement bapak yang hari ini mau mencoba klarifikasi, rasanya sudah lewat," kata dia.
Ganjar mengatakan pernyataan yang sadis bila mengatakan orang yang memilih internet gratis itu otaknya lamban. "Ada 12 ribu lebih desa blank spot padahal kita ingin digitalisasi," kata dia.
Anies dan Ganjar Sama-sama Sepakat Pentingnya Basis Data Bansos
Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan dan calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo sama-sama memberikan kritikan terhadap program bantuan sosial atau bansos. Anies menekankan, program bansos seharusnya buat kepentingan si penerima.
"Makanya sesuai dengan kebutuhan si penerima, kalau si penerima butuh bulan ini, ya bulan ini. Kalau tiga bulan ya tiga bulan lagi, gak usah dirapel. Itulah yang disebut bansos tanpa pamrih," kata Anies, Minggu (4/2).
Anies juga mengatakan pemberian bansos harus tepat sasaran dengan pendataan yang baik. "Informasi data harus akurat, dan mekanisme pemberian melalui mekanisme birokrasi bukan dibagikan di jalan," kata dia.
Ganjar menyatakan menyetujui pandangan Anies. Dia mengatakan persoalan data penting sebagai dasar pembagian bansos. "Seolah kita abai jadi betul bansos untuk mengurangi kemiskinan, tapi tak mengatasi gap atau kesenjangan," kata Ganjar.
Ganjar menekankan pentingnya peran pemerintah untuk membagikan bansos dengan sasaran dan tepat waktu. "Tugas negara menciptakan keadilan sosial bukan bantuan sosial," kata Ganjar.
Ganjar Kritik Program Prabowo Atasi Stunting
Calon presiden nomor urut nomor dua Prabowo Subianto melemparkan pertanyaan mengenai program memberi makan untuk mengatasi stunting atau tumbuh pendek. Calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo mengatakan berbeda pendapat dengan Prabowo bila hanya memberikan makan untuk anak-anak.
"Kalau itu saya tidak setuju bapak, karena bapak terlambat. Stunting itu sejak dalam kandungan, ibunya yang dikasih gizi," kata Ganjar dalam debat kelima di JCC, Minggu (4/2).
Prabowo kemudian meluruskan pertanyaannya. Dia mengatakan memberikan makan sejak ibu selama masa sembilan bulan kehamilan.
Lagi-lagi Ganjar menjelaskan, seharusnya untuk mengatasi stunting diatasi sejak perempuan remaja. "Banyak anak remaja yang anemia," kata dia.
Anies dan Ganjar Satu Pandangan soal Gaji Layak Buat Guru
Anies dan Ganjar Satu Pandangan soal Gaji Layak Buat Guru
Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan dan calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo bersepakat dalam pandangan pentingnya kesejahteraan guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan
Anies mengatakan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa maka kuncinya bagaimana tenaga pendidik bisa mendidik anak-anak. "Karena itu kita harus bertanggung jawab dengan penuh atas kesejahteraan pendidiknya agar dia bisa konsentrasi mendidik anak-anak kita," kata Anies.
Ganjar menemukan kasus seorang guru yang mendapatkan gaji minim dan menilai pemerintah tak adul. "Pada saat itu saya sampaikan kasih gaji sesuai UMP yang ada di Jawa Tengah," kata Ganjar. Selain itu dia mendorong guru mendapatkan proses sertifikasi dan peningkatan kapasitas.
Prabowo, Anies, Ganjar Bahas Cara Kurangi Impor HP dan Laptop
Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo memaparkan cara memperbanyak pabrik ponsel dan laptop di Indonesia. Impor ponsel mencapai Rp 30 triliun sepanjang tahun lalu.
Anies menyampaikan, ada dua cara mengurangi impor HP dan laptop dengan meningkatkan kualitas manusia dan inovasi di sektor teknologi informasi. “Caranya, mendatangkan pakar dari negara lain,” kata Anies saat debat capres, Minggu (4/2).
Selain itu, memprioritaskan investasi padat karya. Ia juga menyampaikan bahwa yang membangun pabrik gadget di Indonesia haruslah swasta atau BUMN.
Calon presiden atau capres nomor urut 2 Prabowo Subianto juga mengungkapkan dua cara dengan mempercepat pembangunan pabrik gadget “Kalau itu hanya Rp 500 miliar, ya bangun pabriknya segera,” ujar Prabowo.
Ganjar menyampaikan bahwa sudah ada pabrik gadget di Semarang. Menurut dia, pemerintah perlu membantu perusahaan-perusahaan seperti ini. Selain itu, menggandeng perusahaan global untuk membangun pabrik di Indonesia. “Di India pernah dilakukan. Jadi ada transfer pengetahuan,” katanya.
Visi Anies: Atasi Ketimpangan dan Ketidakadilan
Calon presiden nomor urut pertama Anies Baswedan mengatakan persoalan yang terbesar saat ini adalah ketimpangan, ketidakadilan, antara Jakarta dan luar jawa, desa kota, kaya miskin, dan pendidikan.
"Di bidang perekonomian yang besar menguasai," kata Anies.
Dia mengatakan untuk itu perlu ditingkatkan akses pendidikan. "Masalah 45 juta belum kerja, pendidikan jauh dari kota," kata dia.
Anies mengatakan kondisi ini membuat rakyat frustasi, munculnya kesehatan mental, kekerasan seksual. "Ini tidak kepedulian elit, ini kepedulian rakyat," kata dia.
Visi Ganjar: Satu Desa Satu Faskes Satu Nakes
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo memaparkan visinya pada debat kelima dimulai dari isu kesehatan. Dia mengatakan pentingnya akses kesehatan dengan menyediakan satu desa satu fasilitas kesehatan.
"Kenapa Ganjar Mahfud membuat satu desa satu faskes, karena kami ingin mereka mendapatkan yang terbaik," kata Ganjar.
Ganjar juga hendak mengembangkan infrastruktur teknologi informasi yang baik. "Internetnya bisa cepat dan mereka akan bisa mendapatkan media yang bagus untuk mengembangkan diri," kata dia.
Ganjar juga mengatakan banyak tokoh yang resah dan membuat pernyataan prihatin terhadap kondisi Indonesia. Dia menyebut deretan tokoh seperti Gus Mus, Frans Magnis dan Goenawan Mohammad serta suara dari sivitas akademis.
"Dalam politik kali ini itu mesti diberikan contoh, demokrasinya harus lebih baik," kata dia.