Inilah Alasan Mengapa Indonesia Disebut sebagai Negara Agraris

Image title
13 Oktober 2021, 11:50
Negara agraris
ANTARA FOTO/Fauzan
Kopi menjadi salah satu hasil pertanian yang menjadi komoditas ekspor Indonesia.

Indonesia merupakan negara agraris, yang artinya sektor pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup bekerja dalam sektor pertanian.

Sebagai negara agraris, Indonesia dianugerahi kekayaan alam yang melimpah ditambah posisi Indonesia yang dinilai sangat strategis. Dilihat dari sisi geografis, Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki curah hujan yang tinggi. Kondisi ini yang membuat Indonesia memiliki lahan yang subur dan banyak jenis tumbuhan yang dapat tumbuh dengan cepat.

Ciri-ciri Negara Agraris

Umumnya, negara-negara agraris memiliki ciri yang khas. Tak hanya memilki lahan yang subur, ada beberapa hal yang menjadi ciri khas negara agraris, di antaranya:

1. Menghasilkan Berbagai Jenis Hasil Pertanian

Negara-negara agraris mampu menghasilkan bermacam-macam jenis hasil bumi dengan jumlah sangat besar. Hasil panen yang berlimpah ini membuat negara agraris mampu melakukan ekspor produk pertanian ke negara lain. Hal ini juga memengaruhi kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) yang banyak untuk dapat memenuhi produksi hasil pertanian.

2. Lahan yang Luas dan Subur

Unsur terpenting dalam sektor agraria adalah lahan yang luas dengan kualitas yang baik. Keduanya akan memengaruhi hasil pertanian yang ditanam. Lahan yang luas dengan kualitas tanah yang buruk akan sulit dijadikan sebagai media tanam.

Oleh karena itu, ciri-ciri negara agraris adalah memiliki lahan yang luas dan subur untuk mendukung jalannya roda pertanian.

3.Persediaan Air Berlimpah

Air juga termasuk salah satu unsur yang memegang peran vital dalam menunjang perkembangan sektor pertanian. Tanpa adanya persediaan air melimpah, tingkat kesuburan tanah menjadi rendah. Namun, negara agraris tidak perlu khawatir karena persediaan air bersih di negara ini sangat melimpah, misalnya dari sungai, danau, atau dari air hujan.

4. Merupakan negara pengekspor komoditas hasil pertanian

Negara agraris biasanya merupakan pengekspor komoditas pertanian yang dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan dunia. Misalnya negara India, merupakan negara agraris pengekspor beras terbesar di dunia.

World's Top Exports melaporkan, pada tahun 2020 India mengekspor sekitar 32,6% dari total ekspor beras dunia. Indonesia juga mengekspor hasil pertanian yang menjadi komoditas unggulan seperti kopi, udang, kakao, karet, dan kelapa sawit. Sebagai komoditas unggulan, tentu saja hasil pertanian memegang peran besar dalam perekonomian.

5. Memiliki ketahanan pangan

Negara agraris merupakan negara penghasil bahan pangan dalam jumlah besar, seperti beras, jagung, kopi, teh, kakao, sayuran, buah-buahan, ikan, dan juga daging dari subsektor perikanan dan perternakan.

Hal tersebut membuat negara agraris memiliki ketahanan pangan. Negara agraris dapat memenuhi kebutuhan pokok pangan rakyatnya tanpa membutuhkan impor dari negara lain.

Keunggulan Negara Agraris

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, pertanian jadi zona utama yang diandalkan oleh negeri agraris di mana sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani. Dengan begitu keberadaan para petani sangat berarti untuk ikut dan berkontribusi tingkatkan kesejahteraan warga.

Salah satu keuntungan jadi negeri agraris adalah mempunyai sumber energi manusia yang profesional dalam bidang pertanian. Sehingga negeri tersebut mampu penuhi kebutuhan pokoknya sendiri.

Mengingat betapa berartinya zona pertanian di negeri agraris, pemerintah pun mulai melaksanakan pengembangan mulai dari pengolahan lahan yang benar, pemanfaatan bibit unggul, metode penanaman sampai panen yang telah memakai alat-alat berteknologi besar. Pasti tujuannya mendapatkan hasil pertanian yang baik dan bermutu.

Adapun keuntungan menjadi negara agraris adalah, diantaranya yaitu:

  • Sektor pertanian menjadi salah satu penumpang untuk meningkatkan perekonomian negara.
  • Dapat dengan mudah untuk memperoleh hasil pertanian demi memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri tanpa harus impor dari luar negeri.
  • Membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mencintai hasil produk pertanian di negara sendiri.
  • Membantu mewujudkan terciptanya ketahanan pangan.
  • Berkontribusi dalam membuka lapangan pekerjaan baru terutama dalam bidang perkebunan dan pertanian.
  • Berkontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar tidak berada di garis kemiskinan.
  • Menghindari dari krisis bahan pangan karena tidak perlu mengandalkan impor dari negara lain.

    Komoditas Unggulan Agraria Indonesia

    Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus meningkatkan akselerasi ekspor ke negara-negara besar di dunia. Dari sekian banyak produk yang diproduksi dan menjadi andalan komoditas ekspor Indonesia, empat diantaranya bertengger di posisi teratas produk pertanian yang sangat diminati pasar internasional.

    Keempat produk pertanian itu diantaranya karet, sawit, kakao dan kopi. Sejak diekspor tahun 2017, dominasi produk asli Indonesia ini meningkat signifikan, jauh lebih besar dari lalu lintas ekspor tahun sebelumnya.

    Merujuk situs resmi Kementerian Perdagangan (Kemendag), berikut empat komoditas unggulan agraria Indonesia:

    HARGA KARET TURUN DI DUMAI PASCALEBARAN
    HARGA KARET TURUN DI DUMAI PASCALEBARAN (ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/wsj.)

    1. Karet

    Urutan pertama ekspor terbesar adalah karet dan produk karetnya. Tercatat, sejak Januari hingga Juni 2017 total ekspor yang dilepas ke Amerika Serikat mencapai 1.020.3 ton. sedangkan lalu lintas di 2018 mencapai 817.7 ton.

    Pasar ekspor berikutnya ditempati Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dengan nilai 667.4 ton untuk periode Januari-Juni dan 317.0 ton untuk lalu lintas di tahun 2018.

    sawit
    sawit (ANTARA FOTO/ Akbar Tado/wsj.)

    2. Kelapa Sawit

    Kedua, pasar ekspor kelapa sawit menembus pasar India sebagai negara pengimpor tertinggi dengan angka 2.521.6 ton untuk periode Januari dan Juni 2017. Sedangkan tahun 2018 angkanya mencapai 1.4909.4 ton. Pada urutan selanjutnya, Republik Rakyat Tiongkok mengimpor kelapa sawit sebanyak 802.1 ton untuk periode 2017 dan 948.1 ton untuk periode 2018.

    HARGA BIJI KAKAO KEMBALI TURUN
    HARGA BIJI KAKAO KEMBALI TURUN (ANTARA FOTO/Basri Marzuki/hp.)


    3. Kakao

    Pada posisi ketiga, produk kakao dengan pasar ekspor paling banyak menembus 147.9 ton untuk negara tujuan Amerika Serikat pada 2017. Setahun berlalu, jumlahnya naik menjadi 170.9 ton. Sedangkan Malaysia mengimpor produk Indonesia dengan jumlah 83.8 ton dan 63.7 ton untuk tahun 2018.

    Kopi Koya Primadona Baru Kopi Nusantara
    Kopi Koya Primadona Baru Kopi Nusantara (ANTARA FOTO/Fauzan/pras.)


    4. Kopi

    Keempat, hasil produksi petani kopi Indonesia menembus pasar Amerika Serikat dengan nilai ekspor mencapai 138.8 ton untuk tahun 2017 dan 123.6 ton untuk tahun 2018. Selanjutnya, negara ekspor kedua ditempati Jerman dengan total ekspor mencapai 42.3 ton

Negara Agraris di Dunia

Selain Indonesia, ada beberapa negara yang merupakan negara agraris diantaranya yaitu:

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...