Ada Ketidakpastian, Pengetatan Perdagangan Bursa Perlu Dipertahankan

Image title
4 Juli 2020, 09:24
Bursa efek indonesia, perdagangan saham, transaksi saham, peraturan bursa, pandemi corona, covid-19, dampak corona, pasar modal, saham
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengeluarkan beberapa peraturan terkait dengan perdagangan saham di tengah pandemi Covid-19 untuk mencegah anjloknya indeks saham. Meski volatilitas di pasar saham dalam dua bulan terakhir sudah berkurang, masih ada risiko volatilitas di pasar saham kembali terjadi.

"Selama vaksin belum ketemu, faktor ketidakpastian masih sangat besar," kata Direktur Utama Danareksa Sekuritas Friderica Widyasari Dewi dalam dalam acara bertajuk Celah Berinvestasi Di Masa Krisis Covid-19 yang digelar Katadata secara virtual, Jumat (3/7).

Kebijakan Bursa di tengah pandemi ini, dinilai sesuatu yang sudah tepat karena sudah dipertimbangkan dengan sangat hati-hati dan komprehensif melihat tiap fenomena. Jika dirasa pasar sudah kembali percaya diri, baru BEI bisa melepas kebijakannya di era pandemi.

(Baca: BEI Klaim Kebijakannya Sudah Efektif Jaga IHSG dari Sentimen Corona)

"Tapi tidak untuk saat ini. Harus lebih hati-hati melihatnya," kata Kiki sapaan akrabnya yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) periode 2016-2019.

Dengan beberapa peraturan tambahan di Bursa, seperti dihentikannya perdagangan selama 30 menit (trading halt) jika indeks harga saham gabungan (IHSG) turun hingga 5%, Kiki menilai bisa mencegah investor untuk panik. Pasalnya, investor diberikan waktu untuk berpikir lebih jauh lagi.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro juga menilai bahwa peluang volatilitas di pasar saham masih sangat besar. Jika pandemi terjadi hingga 2021, dia memprediksi banyak sektor usaha yang bakal gulung tikar.

(Baca: IHSG Diramal Naik Ditopang Optimisme Uji Coba Vaksin)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...