Saat Pandemi, Kapitalisasi Pasar Unilever Salip Bank Mandiri & Telkom

Safrezi Fitra
20 Oktober 2020, 19:46
saham, kapitalisasi pasar, unilever, bank mandiri, bni, bank bni, telkom, emiten big cap, market cap, 10 emiten market cap besar, 10 perusahaan dengan kapitalisasi terbesar
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Bursa Efek Indonesia

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menjadi emiten dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar ketiga di Bursa Efek Indonesia (BEI). Di saat pandemi covid-19, perusahaan barang konsumsi ini berhasil menyalip dua perusahaan BUMN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).

Kapitalisasi pasar atau market cap adalah nilai pasar dari sebuah emiten. Nilainya didapat dari hasil perkalian antara harga saham dengan jumlah saham beredar di pasar. Semakin besar nilai market cap emiten, maka pengaruh pergerakannya juga besar terhadap pergerakan IHSG.

Advertisement

Unilever mulai menyalip Telkom pada Juli lalu. Saat itu market cap Unilever tercatat Rp 320 triliun, sedangkan Telkom Rp 302 triliun. Hingga September, sebenarnya market cap Unilever turun. Namun, penurunannya tidak sebesar Telkom. Kemarin (19/10), market cap Unilever tercatat Rp 301 triliun dan Telkom Rp 268 triliun.

Sementara Bank Mandiri lebih dulu terkejar oleh Unilever pada Maret. Sebulan sebelumnya, market cap Bank Mandiri Rp 336 triliun berada jauh di atas Unilever yang hanya Rp 260 triliun. Anjloknya pasar modal terimbas Covid-19 berdampak sangat besar pada Bank Mandiri.

Pada Maret, market cap Bank Mandiri turun sangat dalam hingga tercatat hanya Rp 216 triliun. Bertolak belakang dengan Unilever yang bahkan mampu naik menjadi Rp 276 triliun.

Analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan aksi stock split yang dilakukan Unilever menjadi salah satu yang mempengaruhi saham dan market cap perseroan. “Karena saya lihat nilai transaksi rata-rata harian selepas stock split meningkat menjadi 103.9 miliar,” ujarnya.

Rata-rata nilai transaksi harian saham Unilever pada 2019 berada di kisaran Rp 95 miliar per hari. Sedangkan tahun sebelumnya rata-rata Rp 105.5 miliar per hari dan Rp 83 miliar per hari pada 2017.

Akhir tahun lalu Unilever melakukan pemecahan nilai sahamnya (stock split) dengan rasio 1:5. Dengan resminya stock split ini, sejak 2 Januari 2020, nilai nominal sahamnya menjadi Rp 2 per saham dari sebelumnya Rp 10 per saham.

Stock split membuat jumlah saham beredar Unilever bertambah lima kali lipat. Adapun, jumlah saham yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia setelah stock split 38,15 miliar saham, dari sebelum stock split sebanyak 7,63 miliar saham.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia Sancoyo Antarikso pernah menyampaikan dengan stock split ini investor ritel bakal lebih mudah menjangkau saham UNVR. Sebab, saham UNVR dapat diperdagangkan kurang dari Rp1 juta setiap satu lot.

"Kami optimis adanya stock split ini harga saham UNVR akan terjangkau investor ritel kebanyakan, dan harapannya akan mampu mendukung pertumbuhan Bursa Efek Indonesia karena adanya peningkatan likuiditas perdagangan saham UNVR," ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement